Ekonomi regional merupakan ilmu ekonomi dengan memasukkan unsur perbedaan potensi terhadap lokasi dan ruang yang konkrit dengan kondisi geografis wilayah. Pemahaman ikmu ekonomi regional mencangkup ilmu dasar geografi, sosiologi, ekonomi, dan ilmu terapannya. Aspek utama yang dikaji yakni mencangkup investasi, tenaga kerja, perdagangan, balance of payments, harga, upah, suku bunga, dan pajak. Ekonomi regional berkembang mengikuti dengan keadaan zaman namun konstan dengan konservatisme analisis jarak, persebaran manusia, kegiatan dalam ruang, dan lokasi. Namun, dalam pengimplementasiannya, perkembangan ekonomi regional mengalami kendala. Asumsi tersebut dijabarkan dalam ekonomi klasik yakni perbedaan biaya dan harga antar daerah. Konsep keseimbangan wajib diberlakukan agar gangguan dalam keseimbangan regional mampu diperbaiki oleh kekuatan pasar dan pasar mambu bersaing secara semupurna. Kebijakan dan campur tangan pemerintahan mampu merubah struktur industri dan menerapkan perekonomian full employment. Maka, diperlukan sebuah metode untuk menyeimbangkan harga pasar, salah satunya yakni tippologi klassen.
Tipologi klassen yakni sebuah metode identifikasi analisis terkait dengan sektor, subsektor, usaha, komoditas unggulan, dan prioritas suatu daerah. Metode dilakukan dengan acuan nasional yang menunjukkan pola dan struktur pertumbuhan ekonomi dengan indikator utama berupa pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi harus melibatkan faktor peroduksi seperti tenaga kerja, sumber daya alam, teknologi, dan faktor sosial. Sedangkan, pendapatan perkapita berupa pendapatan rata-rata penduduk negara yang diperhitungkan dengan perbandingan pendapatan dan jumlah penduduk negara. Jadi, tipologi klassen bertujuan mengetahui pola stuktur pertumbuhan ekonomi daerah dengan indikator pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian daerah. PDRB umumnya terdiri dari 9 sektor yakni pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih; bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, penyewaan, dan jasa usaha; serta jasa-jasa.
Peran sektor unggulan dalam usaha pembangunan dan pengembangan ekonomi wilayah ditujukan guna mengatasi keterbatasan dana dan sumber daya serta untuk meningkatkan tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya yang tersedia agar dapat melaksanakan pengembangan dan pembangunan kota yang optimal serta untuk efisiensi serta optimasi Pembangunan perekonomian daerah sebagai dasar untu perancanaan pembangunan. Ruang lingkup pengarahan Pembangunan diperlukan adanya suatu prioritas yang ditentukan berdasarkan pada suatu pendapat yang menyangkut pertumbuhan dari suatu wilayah yang nantinya akan dioptimalkan apabila kegiatan embangunan dapat difokuskan pada aktivitas sektor ekonomi yang dapat memanfaatkan kekuatan dan kelebihan yang dimiliki oleh wilayah yang bersangkutan.
Terdapat beberapa peran utama sektor unggulan dalam pembangunan perekonomian:
- Pendorong Pertumbuhan Ekonomi.
- Penciptaan Lapangan Kerja.
- Diversifikasi Ekonomi.
- Peningkatan Pendapatan.
- Peningkatan Infrastruktur.
- Ekspor dan Pemasaran.
- Inovasi dan Teknologi.
- Pengembangan Keahlian.
Pada Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat akan diamati dan dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu daerah cepat maju dan cepat tumbuh (High growth and high share), daerah maju tapi tertekan (High growth but low share), daerah berkembang cepat (High share but low growth), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low share). Perekonomian tahun 2008-2013, Kabupaten Kubu Raya menunjukan bahwa terdapat tiga sektor yang masuk dalam klasifikasi sektor maju dan cepat tumbuh. Sektor tersebut antara lain yakni sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, air dan air bersih; serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan sektor lainnya yakni sektor pertanian, sektor pertambangan, & penggalian, sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan, & jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa berada pada kategori maju tertekan. Sektor perdagangan, hotel dan restoran tergolong sektor tertinggal. Maka perlu dilakukannya upaya agar semua sektor terkait berada pada posisi yang seimbang. Dibantu dengan tiga alat analisis yakni perhitungan gabungan LQ dan DLQ, Shift Share dan Tipologi Klassen.
Analisis Tipologi Klassen pada kuadran 1 menunjukkan sektor yang maju dan cepat tumbuh berasal dari sektor industri Pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sektor pengangkutan dan Komunikasi. Hal ini diperkuat dengan hasil Analisis Quetiont menunjukkan sektor basis yakni dari Sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan analisis LQ dan DLQ menunjukkan reposis non basis yakni dari sektor pertanian, sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan, & jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Sedangkan basis sektor pada masa yang akan datang yakni industri pengolahan, sektor listrik, gas, & air bersih, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil analisis Shift sgare klasik menunjukkan perubahan struktur ekonomi Kabupaten Kubu Raya berasal dari ekonomi pengolahan sekunder ke sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil analisis gabungan, PDRB Kabupaten Kubu Raya memenuhi sektor pengangukan dan komunikasi dengan angka koefisien positif. Beberapa sektor yang menjadi unggulan yakni sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sub sektor dari pertanian dan peternakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H