Lihat ke Halaman Asli

Audrey Jessica

A human being

Budaya Asing dalam Kacamata Anak Muda

Diperbarui: 1 November 2021   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi merupakan suatu fenomena yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Bebasnya informasi yang menyebar ke seluruh dunia menyebabkan banyaknya pengaruh dari budaya asing yang masuk ke budaya lokal. Pengaruh budaya asing sama seperti halnya dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan karena dapat berdampak positif dan sekaligus berdampak negatif bagi manusia. 

Dampak positif globalisasi mengakibatkan kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang kemudian perkembangannya memudahkan kehidupan manusia, seperti menyebabkan kehidupan sosial ekonomi yang lebih produktif, efektif, dan efisien, serta membuat bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.  

Namun, bagaimana dengan dampak negatif dari globalisasi akibat pengaruh budaya asing, tentu bisa jadi lebih banyak bukan? Kita ambil sebagai contoh, kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat tentu sudah menjadi hal yang sangat jarang dilakukan diakibatkan oleh sikap mementingkan diri sendiri atau individualisme, dan bagaimana dengan adanya sikap sekularisme? 

Sekarang makin banyak orang yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan memisahkan serta mengabaikan nilai-nilai agama di dalam kehidupan mereka, semua diakibatkan oleh budaya asing yang merusak budaya lokal kita.

Di era globalisasi saat ini, media komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar, film, dan internet menjadi saluran-saluran globalisasi yang membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Hal ini mengakibatkan terjadinya culture shock atau ketidaksiapan masyarakat dalam menerima budaya asing yang tiba-tiba masuk dan menjajah kebudayaan lokal dan nilai adat istiadat yang berlaku. 

Misalnya, akses saluran televisi asing dan situs-situs internet kini semakin mudah untuk masuk dan menyebarkan budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai kesopanan dan budaya bangsa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi dan kekerasan.

Masyarakat khususnya untuk kalangan anak muda, saat ini mereka lebih menggemari film-film barat dan drama Korea. Menurut saya, adanya film-film asing ini menyebabkan timbulnya pemujaan berlebihan atas budaya barat dan Korea. 

Teknologi canggih dari film barat serta selebriti yang cantik dan tampan yang ditampilkan dalam film membuat anak muda melihat diri mereka sendiri dengan kacamata serba ketidakcukupan karena mereka membandingkan dirinya dengan apa yang mereka lihat di layar kaca. 

Mereka menjadi rendah diri, mereka merasa tidak cukup rupawan, tidak cukup modis, tidak cukup kekinian, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Cara berpikir ini juga membuat anak-anak muda cenderung memuja selebriti-selebriti Amerika dan Korea secara berlebihan dan berdampak ke dalam kehidupan mereka. 

Anak-anak muda cenderung menjadikan gaya rambut, gaya berpakaian, merk-merk barang yang digunakan, hingga anatomi wajah para selebriti menjadi standar untuk diri mereka sendiri. 

Akibat paling parah dari standar diri yang tidak wajar ini adalah ada yang mengubah secara total wajah mereka dengan teknologi operasi bedah plastik dan implan supaya wajah mereka tampak seperti aktor Hollywood maupun aktris drama Korea yang menjadi panutannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline