Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Penting Penanganan Stunting di Masa Pandemi Covid-19?

Diperbarui: 22 Juni 2022   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stunting merupakan kondisi dimana seseorang berada dalam keadaan atau memiliki tubuh yang sangat pendek dibawah dua tahun yang disebabkan karena kekurangan gizi pada saat berumur 1000 hari pertama dan terus berlanjut yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan otak dan tumbuh kembang anak. 

Stunting merupakan permasalahan yang masih belum bisa Indonesia atasi dengan baik. Seperti yang kita ketahui Indonesia saat ini sedang berada dalam masa tersulit dikarenakan pandemi dari Covid-19 yang belum usai hingga kini. 

Dihadapkan dua keadaan genting yang cukup serius sangatlah rumit untuk diatasi. Perlu banyak sekali usaha dan tenaga yang diperjuangkan. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak sekitar 250 juta lebih, untuk mengatur orang sebanyak itu tidaklah mudah.

Pandemi Covid-19 ini menyebabkan perekonomian di Indonesia merosot jatuh. Sebelum pandemi, PDB Indonesia sebenarnya adalah Rp 2.735 triliun pada kuartal kedua 2019, dan mencapai Rp 2.773 triliun pada kuartal kedua tahun 2021. Kementrian Keuangan menyatakan angka ini lebih tinggi dari sebelum krisis. 

Covid menyebabkan perekonomian Indonesia terpuruk pada triwulan II-2020 hingga PDB riil terkontraksi dan nilainya mencapai Rp2.590 triliun. 

Kementrian Keuangan juga menyampaikan bahwa perdagangan internasional mengalami penurunan akibat pembatasan atau bahkan larangan yang diberlakukan oleh semua negara. Tahun lalu, perdagangan dunia sebagian besar tumbuh dua digit dan menyusut menjadi minus 8,3%. 

Hal ini menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia semakin tinggi dan tidak hanya itu tingkat pengangguran yang disebabkan karena PHK besar-besaran yang dilakukan oleh beberapa perusahaan menjadi salah satu faktor bagaimana angka kemiskinan melonjak tinggi. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, hingga Kamis (16 September 2021), Indonesia memiliki 73.238 kasus aktif. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan. 

Selain itu, sejak Rabu (15 September 2021), jumlah pasien terinfeksi Covid-19 bertambah menjadi 3.145 hari ini. Artinya, jumlah kasus Covid 19 kini tercatat 4.181.309 orang. 

Data yang sama menunjukkan bahwa 14.633 pasien pulih telah ditambahkan dalam 24 jam terakhir. Jumlah kasus sembuh kini menjadi 3.968.152. Melihat  dari data tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi.

Di saat pandemi seperti ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani meningkatkan alokasi anggaran dana transfer dan dana desa untuk penanganan stunting menjadi Rp 86,2 triliun pada tahun 2021. Alokasi 2020 masih Rp 76,2 triliun. 

Selain dana transfer dan dana tingkat desa, ketatnya anggaran pemukiman kembali bahkan terdistribusi ke berbagai kementerian dan komisi. Pada 2020 saja, anggaran yang dialokasikan untuk 20 kementerian/lembaga mencapai Rp 27,5 triliun. Rincian tindakan intervensi khusus sebesar Rp 1,8 triliun, intervensi gizi sensitif sebesar Rp 24,9 triliun, dan dukungan terkoordinasi sebesar Rp 8.000 miliar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline