Sambil melangkah perlahan memasuki gerbang, menuju pelataran hotel, semua mata tertuju pada saya.
Apakah mereka tahu aku akan melamar pekerjaan di sini? Kelihatan gitu, penampilanku? Atau memang pelamar baru, nampak terlihat? Beberapa asumsi muncul di benak.
Kodratnya
Kodratnya ... kodratnya ... kata ini selalu terngiang di benak, ketika harus mengambil keputusan pada saat mencari kerja.
Mulai lulus sekolah sekretaris, mulailah saya "berteman" dengan beberapa koran yang memasang iklan lowongan kerja. Sesama eks sekolah sekretaris juga saling membantu memberikan info loker.
Beberapa lowongan ada yang sesuai dengan kriteria, adapun yang tidak. Sampai sekarang perasaan menyesal kadang timbul dalam hati, "Mengapa aku tidak mengambil jalan itu." Hanya karena larangan yang sebetulnya tidak masuk akal. "anak perempuan jangan kerja jauh-jauh!"
Setelah mengambil kursus bahasa Inggris, ada kepercayaan diri yang timbul dalam hati. Rasanya saya merasa ada "pegangan" yang bisa ditawarkan lebih kepada perusahaan yang akan dituju. Seperti saat ini, ketika pertama kali menginjakkan kaki di Hotel ini.
Mencoba Peruntungan Pemula
Memasuki lobi hotel yang rasanya dingin, kaki saya mendadak seperti berat untuk melangkah. Kenapa ini, hayuuk, semangat, kamu pasti bisa! Mendadak kekuatan serasa menjadi lemah.
Tiba-tiba datang seorang cowok ganteng dengan penampilan berseragam coklat, menghampiri.
"Kenapa, Mbak? Ada yang bisa saya bantu? Mau melamar ya? Mari saya bantu."
Duh, sapaan hangat dengan sepenuh hati itu serasa menghapuskan keraguan yang ada di hati.
Kejelekkan diri ini, ketika masuk pertama kali dalam suatu ruangan yang belum tahu situasinya, perut akan bergejolak. Jadi ketika ada kesempatan kedua, tidak ada keraguan lagi untuk melangkah.