Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan agar manusia bisa pergi keluar angkasa, menjelajahi dan mengambil objek-objek dari luar angkasa. Perkembangan teknologi luar angkasa pertama kali dimulai sejak perang dingin yang melibatkan Amerika Serikat dan Uni Soviet dan semakin berkembang pesat hingga sekarang.
Perkembangan teknologi tidak hanya digunakan untuk penerbangan luar angkasa saja, bahkan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita membahas mengenai dampak perkembangan teknologi luar angkasa dalam kehidupan kita, mari kita lihat terlebih dahulu sejarah teknologi luar angkasa.
Dalam sejarah dunia, tercatat bahwa Uni Soviet merupakan negara yang pertama kali berhasil meluncurkan sebuah satelit tanpa awak bernama Sputnik I pada tanggal 4 Oktober 1957. Peluncuran satelit tersebut membuat Amerika sangatlah terkejut dan tidak mau kalah tentunya. Setelah melakukan riset yang panjang untuk membalas Uni Soviet, akhirnya Amerika berhasil untuk meluncurkan satelit pertamanya yaitu Explore 1 pada tanggal 31 Januari 1958. Sejak saat itu, perlombaan teknologi luar angkasa antara Amerika dan Uni Soviet menjadi sangat sengit dan ambisius.
Seiring berjalannya waktu, manusia semakin mahir dalam menciptakan teknologi-teknologi baru dan canggih. Pada tanggal 12 April 1961 dalam misi yang bernama Vostok 1, Uni Soviet berhasil untuk melakukan peluncuran manusia ke luar angkasa. Misi ini melibatkan seorang astronot yang bernama Yuri Gagarin, manusia pertama yang pergi dan mengorbit bumi selama 108 menit dan kembali lagi dengan selamat.
Sementara itu, Amerika sedang dalam misinya untuk mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya dengan selamat. Melalui riset dan ambisi yang besar, Amerika berhasil mendaratkan Neil Armstrong dan rekan-rekannya di bulan pada misi Apollo 11 pada tanggal 20 Juli 1969. Tidak hanya itu, misi pendaratan manusia di bulan ini dilakukan Amerika sebanyak 6 kali dengan misi terakhirnya pada tahun 1972.
Teknologi luar angkasa semakin berkembang setiap tahunnya. Tidak hanya berhasil mendaratkan manusia di bulan, satelit komunikasi dan navigasi juga diluncurkan oleh Amerika untuk mendukung berjalannya program-program televisi, telepon komunikasi, dan internet.
Tidak hanya di Amerika dan Uni Soviet saja, dalam perkembangannya teknologi luar angkasa juga diminati oleh banyak negara lain, seperti Kanada, Jepang, Perancis, Belgia, Denmark, Britania Raya, Italia, Belanda, Norwegia, Swedia, Spanyol, Swiss dan bahkan Indonesia juga meluncurkan satelit komunikasi pertama pada tahun 1976 yaitu Palapa A1 dan Palapa B1.
Hingga saat ini, perkembangan teknologi luar angkasa terus mengalami perkembangan dan perubahan yaitu menjadi semakin canggih. Sudah banyak sekali astronot yang bergantian datang dan pergi untuk dikirimkan meneliti luar angkasa.
Banyak juga satelit-satelit komunikasi yang diluncurkan bertujuan untuk membantu proses kehidupan manusia di bumi. Teknologi luar angkasa sendiri banyak mempengaruhi kehidupan manusia masa kini, berikut adalah dampak-dampak dari teknologi luar angkasa untuk kehidupan manusia:
Pemahaman tentang gravitasi: Mayoritas orang mendapatkan pengetahuan bahwa gravitasi merupakan elemen penting yang mempengaruhi seluruh hal yang dilakukan manusia di Bumi. Bahkan NASA sempat melakukan eksperimen hidup tanpa gravitasi untuk mengetahui akan menjadi seperti apa hidup tanpa gravitasi.
Mendapatkan penelitian tentang penyakit: NASA mengungkap luar angkasa menawarkan potensi untuk mempelajari masalah kesehatan terkait penyakit, penuaan dan imobilitas. Penelitian berfokus pada osteoporosis, atrofi otot dan nutrisi, dan mencoba memahami efek adaptasi fisiologis untuk kesehatan dan cara-cara untuk mengatasi perubahan yang tidak diinginkan dalam tubuh manusia.