Lihat ke Halaman Asli

Gastritis Award

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu malam, tepat pukul 00.00, para lambung diam-diam menyelinap keluar meninggalkan tubuh tuannya yang sudah tertidur lelap setelah seharian lelah beraktifitas. Mereka akan menghadiri sebuah kongres untuk menentukan obat maag yang pantas menerima hadiah Gastritis Award, yaitu sebuah penghargaan yang diberikan kepada obat maag yang paling banyak dipilih manusia untuk mengobati penyakit maagnya. Piala penghargaan itu terbuat dari logam ringan berlapis emas yang sangat indah berbentuk lambung berdiri di atas sebuah piringan berbentuk lingkaran.

Sang ketua kongres maju ke atas mimbar lalu menyampaikan pidatonya dengan sangat lantang dan bersemangat.

“Saudara-saudara lambung yang saya cintai! Kita semua tahu, bahwa pola hidup manusia yang berantakan telah membawa pengaruh sangat buruk terhadap pola makan mereka! Sehingga banyak warga kita menjadi terluka!”

Sebagian besar lambung yang datang dengan tubuh penuh bekas luka pun mengangguk-angguk sambil berteriak mengiyakan.

“Dan seperti telah kita ketahui bersama, saat ini banyak diproduksi obat maag untuk mengobati luka-luka kita! Nah, saudara-saudaraku para lambung yang berbahagia! Maka sebagai bentuk rasa terima kasih, sudah selayaknya kita memberikan pengharggaan setinggi-tingginya kepada obat maag yang telah berjasa pada kita semua! Malam ini, kita akan memberikan penghargaan Gastritis Award kepada obat yang paling banyak diminum manusia!”

PLOK! PLOK! PLOK! Ruang kongres gemuruh dengan tepuk tangan.

“Namun dikarenakan kita tidak ada yang bisa memiliki hape maupun televisi untuk melakukan polling, maka kita akan mengadakan voting dari peserta lambung yang hadir pada malam ini! Para peserta kongres harap memberikan suaranya secara objektif! Kita sebagai sebagai warga tubuh manusia yang bermartabat dan mempunyai harga diri serta menjunjung tinggi nilai-nilai kelambungan, bertekad untuk tidak melakukan KKN maupun sogokan dalam bentuk apa pun untuk memenangkan obat maag tertentu! Voting ini kita lakukan secara jujur dan terbuka serta dilakukan dengan tertib!”

“SETUJUUUUU…….!!!!”

Maka para lambung pun satu persatu memberikan suaranya lalu dicatat di papan putih. Meski terdengar cukup gaduh, tapi voting berjalan tertib dan lancar, begitu juga saat penghitungan suara.

Setelah voting dan penghitungan selesai, sang ketua sidang maju lagi ke atas mimbar untuk mengumumkan secara resmi pemenangnya.

“Dari hasil voting yang telah kita hitung bersama, maka dengan ini saya nyatakan dengan resmi, bahwa obat maag yang pantas dan berhak mendapat Gastritis Award adalah… PROOOOMAAAAAG…!!!”

PLOK! PLOK! PLOK! Ruang sidang kembali bergemuruh oleh suara tepuk tangan. “HIDUP PROMAAAAG….!!! HIDUUUUUP…!!!”

Tiba-tiba sebuah teriakan muncul dari tengah ruangan. “KETUA SIDANG!”

Semua lambung tertuju pada sumber suara.

“Begini ketua sidang yang terhormat,” lanjut si lambung yang berteriak tadi. “Sekarang bagaimana caranya untuk menyerahkan Gastriris Award ini kepada Promag?”

Suasana yang gaduh itu pun tiba-tiba berubah senyap. Semua lambung seperti disadarkan. Iya juga ya, gimana caranya?

Hahahahaha……!!!!!

Aku tidak tahan menahan tawa, membayangkan andai sidang itu benar-benar terjadi. Lambung keluar dari tubuh manusia lalu jalan-jalan? Yang bener aja…!

Aku menatap tablet pemenang Gastritis Award di tanganku dengan masih tersenyum geli. Tablet hijau itu seolah tersenyum padaku. Lidahku rasanya sudah tidak sabar mencecap rasanya dan aroma mintnya melewati rongga hidungku. Kutepuk-tepuk perut kiriku bagian atas seraya berkata, “Jangan khawatir lambungku sayang,kau akan aman bersama Promag ini. Dia yang memenangkan Gastritis Award itu kan? Kau menghadirinya juga kan?

Kurasakan lambungku tersenyum padaku penuh rasa terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline