Lihat ke Halaman Asli

Asas-asas dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi

Diperbarui: 2 April 2016   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

        Seperti yang saya ketahui mempelajari Ilmu Antropologi adalah salah satu cara untuk melihat dan menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda. Kali ini saya akan memaparkan materi yang baru-baru ini saya dapatkan dikelas, mengenai “Asas – Asas dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi”.

        Ada beberapa yang perlu digaris bawahi bahwa Ilmu Antropologi melalui proses perkembangan yang cukup panjang yaitu melewati 3 fase, antara lain :

A.   Perkembangan Ilmu Antropologi

1.    Fase Pertama (sebelum 1800)

                 Kedatangan bangsa Eropa Barat ke Benua Afrika,Asia, dan Amerika selama 4 abad sejak abad ke- 15 hingga permulaan abad ke-16. Ketiga benua tersebut memiliki pengaruh terhadap berbagai suku bangsa. Disinilah mulai muncul hasil tulisan buah tangan para musyafir,pelaut,pendeta (penyebar agama Nasrani) dan serta pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya.

2.    Fase Kedua (Pertengahan abad ke-19)

                 Secara singkat, cara berfikir itu dapat dirumuskan sebagai berikut : Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat yakni dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari tingkat-tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai ke tingkat-tingkat tertinggi. Dalam fase kedua ini Ilmu Antropologi suatu ilmu yang akademikal dengan bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitife dengan maksud untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

3.    Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)

                 Berkaitan erat dengan itu dikembangkan pemahaman bahwa mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa itu penting karena bangsa-bangsa itu pada umumnya masih mempunyai masyarakat yang belum kompleks seperti masyarakat bangsa-bangsa Eropa. Suatu pengertian tentang masyarakat yang tidak kompleks akan menambah juga pengertian orang tentang masyarakat yang kompleks. Suatu Ilmu Antropologi dengan sifat-sifat seperti yang terurai tadi, terutana berkembang di Inggris sebagai Negara penjajah yang utama, dan juga di hampir semua Negara colonial lainnya.

                 Dalam fase ketiga ini Ilmu Antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa diluar Eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks.

4.    Fase Keempat (Kira-kira pada tahun 1930)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline