Lihat ke Halaman Asli

Auda Zaschkya

TERVERIFIKASI

Perempuan. Pernah jadi wartawati.

5 Strategi Jitu Indonesia Supaya Memenangkan Persaingan MEA

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kalau beberapa hari yang lalu saya sudah membahas MEA secara global untuk Indonesia yang kini sedang dipimpin Presiden Joko Widodo, serta kaitan MEA sendiri dengan mental rakyat Indonesia yang kontra dengan kebijakan-kebijakan sang Presiden, kali ini saya akan membahas MEA tersebut secara spesifik, yang tentunya akan menyerang pengusaha kecil/rumahan (Usaha Kecil Menengah/UKM) yang alangkah baiknya kalau juga memiliki Koperasi (KUKM).

MEA 2016 Juga Beri Tantangan Bagi Pengusaha UKM - KUKM

Beberapa bulan lagi, siap tidak siap, mau tidak mau, Indonesia yang notabenenya berada di ASEAN, akan menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dijadwalkan akan dibuka secara resmi pada 31 Desember 2015 mendatang.

Era tersebut sudah pasti membawa suatu peluang, sekaligus tantangan bagi perekonomian Indonesia. Tak lain dan tak bukan, dengan diberlakukannya MEA nanti, negara-negara anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas dana dari segala lini baik dari barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara.

Melalui MEA ini sendiri, akan terjadi integrasi yang berwujud area perdagangan bebas (free trade area), penghilangan tarif antar negara ASEAN yang juga akan diikuti dengan pasar tenaga kerja dan pasar modal yang benar-benar bebas.

Kenyataan tersebut, dapat dipastikan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan pembangunan perekonomian tiap negara ASEAN. Demikian yang dikatakan Ikrimah Hamidy ST MSi, Anggota DPRD Sumut dari Komisi B, selaku pembicara dalam Seminar Nasional bertema Industrialisasi Pertanian sebagai Strategi Menghadapi MEA 2015 dan Ketahanan Pangan.

Dalam materi “Peran Strategis UKM di bidang pertanian dalam menghadapi MEA” yang disampaikannya, juga terdapat manfaat bagi implementasi MEA nanti bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Namun sudah pasti, hal tersebut tentunya sangat tergantung pada cara pelaku UMKM dalam menyikapi Era pasar bebas tersebut.

Untuk menghadapi MEA tersebut kata dia, dunia usaha di Indonesia sendiri, tak terkecuali sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) ini nantinya diprediksi akan mengalami berbagai hambatan. Namun yang menjadi hambatan utama dalam persaingan dalam era MEA ini adalah kualitas sember daya manusia (SDM) pelaku KUKM yang secara umum masih rendah.

Maka dari itu, katanya, para pelaku UKM tentu harus berani dalam mengambil langkah-langkah antisipasi yang strategis agar dapat menghadapi persaingan dengan negara ASEAN lainnya, antara lain melalui peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efesiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif.

Dikatakannya lagi, Indonesia telah mempersiapkan 5 macam strategi dalam menghadapi MEA, yaitu:

1.Perbaikan iklim investasi dan penguatan institusi

2. Persiapan di berbagai tingkat sektoral

3. Pengamana pasar produk dalam negeri

4. Penguatan daya saing global,dan

5. Penguatan sektor terpenting yaitu ekspor.

:D

Pembentukan MEA sendiri, katanya, tak lepas dari semakin meningkatnya kerjasama ekonomi ASEAN sejak tahun 2003, yang mana perdagangan intra-ASEAN sendiri mengalami kenaikan secara terus menerus. Hal ini menjadi pemicu integrasi Ekonomi yang lebih erat diantara negara-negara ASEAN.

“Sejak tahun 2003, kerjasama dalam hal ekonomi ini sudah meningkat terus sampai sekarang. Sehingga hubungan Indonesia dengan negara ASEAN lainnya juga semakin erat. Maka dari itu, tak salah jika dikatakan peluang Indonesia cukup diperhitungkan di sini,” katanya.

Jadi, UKM juga berperan penting di MEA nanti. [AZ]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline