Lihat ke Halaman Asli

AT Wardhana

Orang biasa

Mengapa Jepang Menjadikan Indonesia sebagai Kawasan Persemakmuran Asia Timur Raya?

Diperbarui: 3 November 2023   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kaisar Hirohito dan Militer Jepang. Sumber: Triangulasi.com

‌Jepang adalah daratan yang terletak di sebelah timur, merupakan suatu negara yang terkenal dengan budaya maupun sejarahnya. Secara Geografis letak Jepang membentuk garis lengkung dari timur laut sampai barat. Jepang memiliki luas yang kira-kira 370.000 km persegi, dalam hal ini Jepang juga memiliki kondisi alam yang sebenarnya baik, ada beberapa pulau di Jepang yaitu pulau Shikoku, Honshu,dan Kyushu. 

Letak Jepang juga di sirklum pasifik yang menyebabkan banyaknya gunung yang aktif dan kontur tanahnya adalah tanah vulkanik sehingga cocok untuk pertanian. Namun, hal tersebut tidak berlaku di Jepang, pasca meletusnya Perang Pasifik di mana Amerika meluluh lantakan Jepang terutama kota Nagasaki dan Hiroshima dengan Bom Atom yang membuat lahan di sekitar daerah tersebut tidak bisa ditanami lagi.

Sedangkan pola pemikiran  pada awal Jepang dikenal hanya sebagai negara tertutup dalam hal apapun. Namun hal tersebut membuat Jepang malah terpuruk sampai akhirnya terjadinya sebuah restorasi yang disebut Restorasi Meiji. Restorasi Meiji adalah sebuah perubahan yang digagas oleh Kaisar Jepang untuk membuat Jepang lepas dari keterpurukan. Tak disangka restorasi ini dapat mengubah dari segi apapun, termasuk pemikiran, Jepang yang awalnya hanya sebagai negara yang tertutup kemudian karena restorasi perlahan membuka diri dalam hal pemikiran. 

Jepang muncul sebagai negara Imperialisme di mana ia ingin berkuasa di Asia bahkan dunia hal ini ditandai dengan ikutnya Jepang dalam Perang Dunia II dan Perang Pasifik. Tak hanya itu, Jepang juga ingin menguasi Asia dengan menyebarkan semboyan 3A. Indonesia menjadi salah satu sasaran Jepang dalam mewujudkan keinginannya dengan membentuk Persemakmuran Asia Timur Raya di bawah pimpinan Jepang.

Ketertarikan Jepang terhadap Indonesia

Awal tumbuh benih perhatian Jepang terhadap wilayah selatan, terutama Indonesia, karena adanya peristiwa Manchuria yang terjadi pada tanggal 1 April 1931. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya perebutan wilayah Jepang dan Cina, di mana sebelum berencana ke selatan, Jepang sudah melakukan ekspansi ke arah utara yang dilakukan oleh Tentara Angkatan Darat. Namun ternyata ekspansi itu gagal dan membuat Jepang bermanuver dan mengincar Indonesia (Agung, 2012: 80-82). Disisi lain Tentara Angkatan Laut merasa tersaingi dan melakukan penelitian ke selatan untuk mencari perhatian pemerintah. Namun, pada saat itu Jepang belum berada pada kondisi yang berkeinginan untuk mencari minyak, jadi teori dan penelitian dari Angkatan Laut hanya diabaikan sementara karena terfokus untuk melawan Cina. 

Pada tahun 1940 Jepang mulai berpikir ditambah cadangan minyak menipis dan Manchuria tidak menjadi miliknya. Pemerintah Jepang kemudian dengan segera mengirimkan Angkatan Darat ke Hindia-Belanda atau Indonesia untuk meninjau secara detail. Ternyata benar Indonesia seperti membawa angin segar bagi Jepang, karena wilayah Indonesia memiliki semua yang dibutuhkan oleh Jepang, antara lain; minyak bumi, logam, tanah yang subur, dan massa yang membantu Jepang dalam Perang Pasifik. Selain itu, karena Jerman yang berhasil merebut Belanda dan Belgia membuat semangat Jepang berkobar dan berkeinginan untuk menguasai wilayah selatan (Indonesia). 

Perlu diketahui bahwasSebelum adanya penelitian oleh tentara Jepang, masyarakat Jepang sendiri telah mengunjungi bahkan tinggal di Indonesia. Walaupun pada waktu itu hanya tinggal dan membuka toko kelontong, tetapi mereka memiliki pengaruh dengan mempelopori terbentuknya sekolah di kawasan mereka tinggal. Sehingga bisa dikatakan Jepang sudah kenal dengan Indonesia jauh sebelum mereka memikirkan untuk menjajahya.

Upaya Jepang untuk Merebut Indonesia

Pada abad ke-20, Jepang menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal yang signifikan. Mereka menggunakan kegiatan spionase sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka, dengan perdagangan digunakan sebagai sarana mata-mata di Indonesia. Mereka mengirim potografi dan pada masa itu, Angkatan Laut Jepang melancarkan Penyerbuan Pasifik, sementara Kawasan Asia Tenggara dilindungi oleh Amerika Serikat. Jepang mengambil beberapa langkah untuk menghadapi serangan Sekutu di Indonesia, termasuk pembentukan pemerintah militer Angkatan Darat untuk Sumatra, Jawa, dan wilayah lainnya dengan pusat pemerintahan di berbagai kota.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline