Lihat ke Halaman Asli

Kinar Set

rajin dan setia

Berprasangka Baik adalah Awal Langkah Maju

Diperbarui: 26 November 2022   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Pertemuan G 20 di Bali tempo hari memang mengisyarakatkan bahwa semua pihak harus bekerjasama dan saling menguatkan dalam bidang ekonomi terutama kemungkinan resesi ekonomi 2023. Kita tahu beberapa negara besar harus menahan ekonomi fiscal dan menaikkan suku bunga agar kehidupan ekonomi mereka berjalan lancar.

Di samping itu kita juga menghadapi persoalan geopolitik yang selalu mengkhawatirkan dunia, yaitu perang antara Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung selesai. Lalu ada ketegangan antara AS dan China juga soal Korea Utara yang mengkhawatirkan banyak orang.

Kepanikan tidak akan terjadi jika masing-masing kita punya kepercayaan diri baik terhadap negaa maupun terhadap diri sendiri. Pada tahun 1998, mungkin kita memang mengalami masa-masa sulit karena tidak bisa lepas dari resesi ekonomi dan pergolakan politik dalam negeri yang membawa kepada reformasi. Namun setelahnya, ekonomi, politik dan demokrasi Indonesia berkembang dengan sangat baik.

Bahkan saat resesi dunia tahun 2008 dimana banyak negara Eropa kesulitan ekonomi, Indonesia tak terasa dampaknya. Begitu juga resesi ekonomi pada tahun 2016 , ekonomi Indonesia tetap baik.  Dan ketika pandemic Covid 19-, negara kita memang merasakan dampaknya (begitu juga banyak negara dunia) namun fundamental ekonomi kita tetap baik dan kitab isa recovery dengan cepat.

Hanya ada saja yang tidak puas dengan pencapaian kita dan selalu menyinyirinya di media maupun di media sosial. Ketidakpuasan itu ada yang obyektif adapula yang subyektif karena selalu berbeda pendapat dalam satu keputusan. Padahal tidak semua keputusan dan langkah pemerintah itu buruk. Bagaimana langkah pemerintah buruk jika kita baik-baik saja dalam kehidupan berbangsa ini.

Kita bisa melihat salah satu negara di Asia yang mengalami kebangkrutan. Negara tidak bisa membayar hutang kepada negara lain, presiden melarikan diri dan penduduknya kelaparan. Gejolak politik dan ekonomi terjadi di negara itu.

Kita jauh di depan negara bangkrut itu. Kita malah diprediksi oleh banyak pihak akan menjadi 10 negara terbesar secara ekonomi di dunia. Sehingga sebenarnya tidak ada alasan untuk berprasangka buruk. Memberikan narasi-narasi yang jauh dari fakta dan menakut-nakuti masyarakat.

Kita bisa melihat hal itu pada saat peristiwa seorang wanita yang bersenjata berusaha menerobos masuk ke Istana dan ingin bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo. Dia mengemukaka bahwa negara kita sebaiknya berlandaskan syariat agama dan bukan Pancasila dan UUD 1945.

Kejadian itu sebenarnya membuka mata kita bahwa sebagian warga Indonesia dibutakan oleh pihak tertentu. Mereka dijauhkan dari fakta-fakta prestasi yang saya sebutkan diatas. Kita dibuat tidak bangga pada negara kita yang kaya dan beragam ini, dan malah memuja hal yang belum tentu baik dan cocok bagi negara kita.

Berhentilah menginginkan hal yang tidak cocok dengan bangsa dan negara kita. Milikilah prasangka baik, inshaalah kita akan maju bersama




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline