Lihat ke Halaman Asli

Atus Lailyah

Jadi la dirimu sendiri

Pandemi Berhasil Menghuru-hara Masyarakat akan Kecemasan Ekonomi Ketimbang Kesehatan

Diperbarui: 21 Februari 2021   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

SIDOARJO-Hampir Setahun Pandemi Covid-19 ,Virus Corona masih menjadi momok yang mengancam seluruh masyarakat di dunia. Penyebaran yang cepat dan belum ditemukan obat untuk menanganinya seakan menjadi salah satu faktor yang mengintimidasi dunia. 

Berbagai langkah dilakukan pemerintah dunia untuk menekan jumlah kontaminasi dan menemukan obat serta vaksin untuk mencegah perkembangan virus tersebut.Dampak ekonomi bagi masyarakat menengah kebawa semakin nyata.

Ketika WHO sudah menyatakan Pandemi, negara -negara di dunia kemudian mengeluarkan kebijakan mulai dari yang berat yakni karantina atau lockdown, hingga pembatasan sebagian aktivitas.Namun, pembatasan-pembatasan membuat pertumbuhan ekonomi merosot karena perputaran roda ekonomi menurun. 

Oleh karena itu kebijakan pembatas tersebut mengakibatkan orang di-PHK  dan Pedagang kaki lima(PKL) juga sangat sepi pelanggan sehingga pendapatan Masyarakat menurun drastis. Ada yang sudah berhasil menekan dan berada dalam kondisi yang stabil, namun ada juga yang masih berusaha untuk bertahan.Bantuan dari pemerintah sembako dan uang juga tidak mencukupi untuk masyarakat bertahan hidup , kurangnya bantuan membuat mereka semakin cemas akan terjadinya wabah covid-19 ini .

Semua perusahaan merumahkan karyawannya karna faktor pendapatan tidak seperti biasa,Usaha mengatasi masalah kemiskinan tidak cukup hanya mengandalkan sumber daya yang dimiliki pemerintah, namun juga,memerlukan peran serta dan kerja sama semua pihak. Sinergi antara pemerintah dengan swasta, perguruan tinggi, maupun lembaga non-pemerintah lainnya, perlu diperkuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi di daerah-daerah yang terdampak virus corona.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline