Lihat ke Halaman Asli

Atunk F. Karyadi

Menulis yang manis dan mengedit yang pahit. Haaa

Karya Salah Satu 'Santri Animasi' Juara di INAMAFEST 2016

Diperbarui: 20 Desember 2016   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

JAKARTA - Dunia animasi Indonesia semakin menunjukkan taringnya. Baru-baru ini digelar ajang perhelatan Indonesia Animation Festival atau INAMAFEST 2016 yang diikuti oleh beberapa kalangan pelaku animasi, dari mulai level profesional, non profesional, sampai kepada pelajar dan mahasiswa.

Jumlah keseluruhan sebanyak 217 karya animasi. Ada sebelas kategori yang dilombakan dan setiap satu kategori dipilih satu sebagai juara. Animasi ‘Joni Boli’ mendapat juara dalam kategori Animasi Favorit (voting media sosial).

Dan siapa kira, salah satu animator ‘Joni Boli’ merupakan ‘Santri Animasi’ didikan Kementerian Agama Repubik Indonesia (Kemenag RI). Ia adalah Mochamad Hidayatullah (Dayat), santri alumnus Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Kranji, Paciran, LamonganLamongan, Jawa Timur.

“Saya sebagai salah satu dari lima animator di AfterLab dan Imagia Studio. Tim keseluruhan tidak banyak, hanya sekitar sepuluh orang,” tutur Dayat di Jakarta (19/12/2016).

Di Imagia Studio, pria kelahiran Lamongan 10 Mei 1990 itu menempati posisi sebagai Lead 3D Character Animation team dan 3D Character and Property Animation.

Sebelumnya, ia bekerja di MDanimation menggarap beberapa projek film seperti, Adit Sopo Jarwo,  Teddy Boy, dan Alfa si Pemberani. Namun sayang, ia hanya bertahan satu tahun delapan bulan bekerja di bawah pimpinan Manoj Punjabi karena adanya pengurangan karyawan.

sumber: tvguide.co.id

Meskipun dirasa cukup sulit, Dayat terus berkiprah di dunia animasi. Ia mengaku, tantangannya besar namun seiring berjalannya waktu ia akhirnya menemukan dunia baru yang berbanding lurus dengan minat dan bakat. Berkat ketekunannya, kini ia menguasai beberapa software animasi seperti Blender, LightWave, Maya, 3Ds Max, Photoshop, dan 3D Equalizer.

Selain Dayat, cukup banyak santri animasi lainnya yang terus berkiprah. Seperti, M Jamal Alwy sebagai 3d Animator di BASE Studio, Bali; Jamal, 3D animator & modeler di Yogyakarta; Zusron Sya'roni , WPAP Illustrator & Kuffier di Bantul; Ahmad Muallif, Graphic Designer di Pasuruan; Fathurrochman, jurnalis dan kreator Komik Glentong, dan lain sebagainya.

Mereka berharap, Kemennag RI kembali mengadakan pelatihan animasi kembali karena sangat bermanfaat dan dibutuhkan. Peserta bisa direkrut dari generasi pertama dan seleksi santri-santri berbakat lainnya di pondok-pondok pesantren.

Dihubungi terpisah, Deni D. Romdonah, Direktur Santri Animasi Indonesia (Sannami Enterprise), mengungkapkan bahwa santri perlu ambil peran penting dalam membentuk image dan kepribadian bangsa melalui karya-karya yang menarik, spektakuler seperti animasi. Saat ini hampir semua produk animasi yang membombardir pikiran anak-anak Muslim diproduksi dari luar, tanpa memiliki roh untuk pembinaan mental dan kepribadian.

khazanah.republika.co.id

“Khazanah santri sangat kaya dengan ajaran kearifan dan kebaikan melalui ceritaatau fabel dalam kitab-kitab kuning. Khazanah dan kearifan tersebut kini jarang diajarkan. Kecenderungan anak-anak adalah instan. Karenanya khazanah ini harus disajikan dalam kemasan yang kompatibel dengan teknologi informasi sehingga tetap bisa diwariskan secara utuh kepada generasi selanjutnya,” pungkasnya. [*]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline