Bayangan demi bayangan seolah tidak rela melepaskan aku. Seakan bahagia melihat airmataku terus mengalir dikedua belah pipi. Apa yang harus aku perbuat sekarang? Perasaan cinta dan sayang yang aku harapkan darinya tak kunjung datang. Hanya segelintir harapan yang dia berikan lalu hilang dari hadapanku setelah itu kembali lagi dan memberikan harapan yang sama lagi. Akhirnya aku bagaikan perempuan bodoh yang seolah memilih bersabar adalah jalan terbaik. Perasaan yang lebih berperan dalam hal ini,tidak dengan logika yang datang lalu pergi karena diusir perasaan.
Bodoh dan bodoh, kata yang aku rasa cocok untuk menggambarkan isi hati yang penuh pertanyaan tidak pasti. Kapan dia akan menggungkapkan cinta padaku? Pertanyaan ini akhirnya berujung ke pertanyaan lainnya.Akankah dia ungkapkan? Bila sudah seperti itu mulai timbul rendah diri yang berlebihan dan terlontar berbagai macam kalimat untuk menegarkan diri yang diawali dengan kata “ mungkin”. Perempuan bodoh yang sok tegar tapi nyatanya lemah dan nyaris putus asa dengan semua usaha yang percuma. Dia tidak akan pernah sadar. Mencari solusi sana sini memohon agar dapt menemukan jalan keluar namun sebenarnya dalam hati kecil berharap agar orang-orang mendukungnya untuk bersabar dan menunggu. Usaha yang sia-sia,hanya menguras pikiran.
Masih banyak hal yang harus dilakukan,lalu bermunculan kalimat-kalimat penyemangat. Itu hanya sekedar kata namun sebenarnya kembali diri sendiri yang menentukan menunggu atau tinggalkan. Belajar dari pengalaman dan semoga saja tidak jatuh ke jurang yang sama.
Sekian lama berkutat dengan urusan hati akhirnya memutuskan untuk menyudahi semua penantian palsu dan menatap kedepan,bahwa masih banyak pria diluar sana yang mengharapkan cinta tulusnya. Cinta asalnya dari hati dan semoga saja cinta semua individu pun seperti itu.
Berharap yang akan datang kelak,adalah seseorang yang benar-benar tulus mencintai dan melindungi juga selalu ada saat susah dan senang. Semoga!!!
itu hanyalah tipe cowok idaman semua perempuan didunia ini,hanya ingin dihargai keberadaan mereka.
Karangan kecil entahlah apakah itu curahan hati atau hanya karangan belaka saja. Hanya pengarang yang tahu dan selamanya seperti itu.
Senin,16 januari 2012
Pukul : 01:50