Perubahan bukanlah hal yang menyenangkan, karena dengan oerubahan kita keluar dari zona nyaman tapi perubahan mesti kita lalui, seperti saat ini, sadar atau tidak kita sadari semua mulai berubah... Keluar rumah langsung pakai masker... Yang dulu bagi kita sangatlah asing, sering sekali kita merasakan sesak bahkan kita merasa risih tapi tetap kita lakukan sehingga menjadi sebuah pembiasaan...
Bekerja dari rumah... Awalnya sangatlah sulit tapi sekarang menjadi sebuah kebiasaan dan sekarang terasa wajar sekolah dari rumah bahkan ujianpun dari rumah, guru dirumah, siswa dirumah, awalnya sangatlah aneh tapi sekarang terasa biasa saja...
Tidakkah kita sadar bahwa semua hanya karena pembiasaan? Yang tadinya aneh menjadi biasa...
Perubahan besar besaran sekarang sedang terjadi, kehidupan sosial masyarakat sekarang diubah oleh alam dengan kehadiran covid 19, pertanyaannya apakah covid ini musibah?
Kembali pada bagaimana kita menyikapinya, musibah memang benar, wabah juga benar tetapi bukankah Allah sudah berjanji akan ada kemudahan disetiap kesulitan? Nah setelah ini kita akan mendapat kemudahan, perlu kita ketahui begitu mudah saat ini kita meminta masyarakat memakai masker, begitu mudah saat ini kita meminta orang tua dalam membimbing anaknya belajar, begitu mudah bagi kita untuk meminta masyarakat menjaga kesehatan... Selain wabah yang mengoncangkan dunia ini, menghancurkan perekonomian dunia, meningkatkan angka kematian, membuat menusia jungkir balik, perlu juga mestinya kita berterimakasih pada covid 19 ini bahwa dia telah merubah cara pandang kita, dialah yang membuat kita lebih kreatif, memanfaatkan teknologi secara maksimal, membuka hati untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan
Semua keegoisan sudah dipadamkan oleh covid ini bahkan seluruh dunia mereka saling melindungi negerinya, menjaga rakyatnya agar tidak terdampak virus ini...
Semoga setelah kita benar benar kembali ke fitrahnya covid ini pun berlalu dari muka bumi...
Selamat datang didunia yang baru
Selamat datang di new Indonesia
Kita telah berubah...
#renungancovid19
Bengkulu, 9 Juni 2020
Attri