Bercerita di Ujung Sujud
Hal terberat adalah menata rindu --merawat atau membinasakannya?-- tapi aku lebih suka tersiksa oleh rindu. Agar kutahu bahagianya pertemuan.
Di hitungan langkah, nafas, dan kedipan mata. Selalu aku membaca nama dan wajah. Aroma dan suara. Langkah dan lambaian. Tak mau untuk berhenti.
Di uraian waktu. Selalu ada kenangan dan keinginan. Agar esok segera terbit. Agar lusa segera datang. Agar purnama secepatnya bersinar.
Aku selalu menjumlah hari. Melipatnya dan menyimpan rapat. Lalu kutulis lagi dalam lembaran kain yang baru.
Di setiap ujung sujud. Aku bercerita. Tentang rencana yang kubangun. Tentang puisi yang kutulis. Juga doa-doa yang kuulang.
Aku. Anakmu. Melawan rindu dalam rindu.(**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H