Perkenalkan aku adalah ibu - ibu yang tidak mengerti dengan politik dan aku peduli terhadap bangsa yang kucintai ini, aku tak pernah mendapatkan pelajaran tentang politik bangsa, tak punya juga pengalaman tentang politik, aku tak mengenal 2 pasangan Paslon, dua - dua nya tak punya kekerabatan emosional denganku...
Pilpres 2019 cukup menguras tenaga, sebagai penonton saja saya lelah mengikutinya apalagi mereka yang memang benar benar bertarung buat mengambil suara rakyat. Pemilihan langsung ini bukan pertama kali diadakan di Indonesia sudah beberapa kali, dan saya ikut semua dalam pemilihan itu, tapi kali ini saya merasa sangat lelah, apa karena selera politikku yang rendah? Atau memang aku tak punya gaya dalam berpolitik
Saat ini saya tidak lagi melihat siapa yang baik dan siapa yang buruk, secara pemahamanku terhadap agamaku semua seniman dengan ku, tak mungkin ku ragukan itu, salah satu Paslon menggandeng kiyai dan Paslon yang lain didukung oleh banyak ormas Islam pastinya membuat saya tak meragukan tentang keislamannya
Sekarang sudah tanggal 26 Maret 2019 tak lama lagi tanggal 17 Maret, artinya hari itu adalah hari dimana semua rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih akan menjatuhkan pilihannya, termasuk juga saya... Tapi sampai saat ini saya masih bimbang buat memilih bukan karena paslonnya jelek tetapi karena saya bingung menentukan mana yang lebih berpihak kepada rakyat...
Saya sudah mulai termakan isu - isu negatif yang dilontarkan oleh masing - masing tim pemenangan kedua kubu, masing - masing kubu tidak lagi mengangkat prestasi paslonnya tetapi mereka sibuk memberikan stetmen negatif pada kubu lawannya.
Elit politik yang dulu sangat saya hormati sekarang mereka berubah menjadi tukang caci, tukang maki, sehingga orang awam seperti saya bukan menerima solusinya tetapi dibuat bingung oleh omongan para tim sukses...
Kepada bapak berdua yang terhormat ke dua Paslon berilah rakyatmu politik damai, politik menghargai orang lain, bukan selalu bertengkar yang dikemukakan, tapi berilah dengan kata - kata yang menyejukkan, jangan melupakan karakter bangsa kita yang menjunjung tinggi nilai saling menghargai.
Saat ini tinggal menghitung hari akan terjadi perhelatan Akbar itu, jadikanlah pesta demokrasi ini sebagai media pendewasaan, siapapun presidennya nanti benar - benar presiden yang ada buat rakyat, jangan hanya saat kampenye janji ini janji itu, kalau udah jadi lupa semua.
Untuk yang kalah jadilah bapak negarawan yang lega menerima keputusan rakyat, jangan hanya bisa meminta suaranya saja... Teruslah berpolitik agar bangsa selalu memiliki generasi generasi hebat
Saya hormati pak Jokowi
Saya hormati pak Prabowo