Lihat ke Halaman Asli

Attaubah.News

Attaubah.News adalah depertemen informasi dari yayasan pendidikan sosial islam Attaubah Banyuwangi

Ekspedisi Desa Tangguh Bencana

Diperbarui: 27 Juli 2019   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Banyuwangi,Sabtu (27/JULI/2019)

Indonesia Humantarian AID Voulnteer (IHAVe) Mengadakan kegiatan Sosialisasi Desa Tanggap Bencana Di Desa SumberJambe Bangorejo, Banyuwangi Kegiatan Ini Diadakan Untuk Mencegah Korban Jiwa karena BahayaNya  Bencana Alam Yaitu Gempa Bumi Mengapa Bisa terjadi Gempa Karena Di Laut Indonesia Yang di sebut Palung Laut

Palung Laut merupakan cekungan yang sangat curam yang ada di dasar laut. Cekungan ini diapit oleh semacam tebing sehingga sangat curam, dalam dan juga sempit. Bisa dikatakan bahwa Palung Laut menyerupai jurang yang ada di dalam laut.yang terjadi antara kutub Utara Dan selatan Palung adalah bergerak salimg bergesekan, dari gesekan tersebut.

Terjadi sebuah Energi apabila Energi Ini  Berlebihan maka akan terjadi Gempa,Dan Di Prediksikan Kecamatan Bangorejo Terutama Desa Sumber Jambe ini juga rawan Gempa Dan dekat  Dengan Laut Yang di Prediksi Oleh BMKG Daerah Kecamatan Bangorejo Berpotensi Gempa deng Kekuatan 8,8 Skala Likter Dan Untuk Mari Kita Cegah Dengan mendekatkan Diri kepada ALLAH swt.

Memperbanyak Doa karena Doa Senjata Umat Islam, selanjutnya saling Beramal Makruf Nahi Mungkar Dengan menjauhi Riba, dan hal-hal Maksiat Lainya. Walaupun Yang Melakukan Nya 1 orang yang akan kena dampak nya 1 kecematan Namun apabila Kita sudah melakukan  Hal Tersbut Namun masih terjadi Gempa Bumi maka Kita Harus Ikhtiar Dengan cara Menyelamatkan diri

dokpri

Namun menyelamatkan diri Juga Ada caranya yaitu "Apabila Gempa Lebih dari 20 detik maka Ada Kesempatan 20 Menit Untuk Berlari Ketempat 20 meter dari permukaan Laut " nah kunci di sebu dengan 20,20,20 sehingga mudah di hafal Nah Sebelu lari lindungi Kepala Dengan Kedua Tangan Hal Karena Penyebab Meninggal saat Gempa Bukan Karena Gempa.

 Tapi Kepala tertimpa reruntuhan Dan Akhiranya Pendarahan/gagar Otak Dan akhrnya meninggal Dunia Maka Lindungi Kepala Setelah Kepala,  Selain Itu Hindari Kaca Di sekitar Kita Karena Saat Gempa kaca mudah pecah jika sudah Pecah Bisa terkena badan terjadi pendarahan dan tidak segera di obati akhirnya meningal, lantas bagaimana bila dalam 20 detik kita tidak Bisa berlari maka lindungi kepala dengan bersembunyi di bawah meja,dan hal yang di sepele kan adalah menyimpan kunci.

Banyak di saat gempa kita tidak bisa keuar karena binggung mencari kunci maka kunci rumah harus di gantung di tempat yang sudah di sepakati biar bila terjadi gempa kita tidak mencari kunci dan ajari anak kita pendidkan penanguangan bencana dengan di beritahu supaya bila ada gempa segera lari keluar rumah namun bila anak nya yang belum bisa bicara maka di gendong bawa lari keluar rumah dan mengendong tetap lindungi kepala dengan 1 tangan

Setelah berlari keuar rumah maka carilah tanah lapang yang apabila ada reruntuhan tidak bisa mengenai kita untuk itu satu desa bikin kesepakatan bersama apabila terjadi gempa harus kumpul dimana sehingga alur berlari itu searah dan pemeritah apabila mengirim bantuan jadi mudah jika kumpul ti dak beraturan bisa jadi saat berlari saling dorng-dorangan akhirnya salah satu jatuh dan terinjak orang yang lari lainnya untuk mari bersama-sama menangulangi Gempa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline