Lihat ke Halaman Asli

Attar Musharih

Attar Musharih

Generasi Emas Argentina dan Karier Sempurna Lionel Messi

Diperbarui: 22 Desember 2022   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: LeMonde

Argentina akhirnya berhasil menjawarai Piala Dunia setelah menanti selama 36 tahun lamanya, terakhir kali publik Albiceleste bisa berpesta saat mereka dipimpin oleh pemain terbaik dunia pada masanya yakni Diego Maradona. Kini mereka mempunyai sosok pahlawan baru yakni Lionel Messi, perjuangan kerasnya akhirnya terbayar secara tuntas setelah sekian lama harus menelan pahitnya dunia Sepakbola. Argentina berhasil mengalahkan Prancis pada partai puncak melalui babak adu penalti.

Mentalitas Argentina benar-benar luarbiasa, mereka seolah siap berperang selama jalannya pertandingan. Tidak ada kata kawan saat membela negara tercinta, passion yang telah ditunjukkan oleh seluruh pemain Argentina benar-benar mengharuhkan. Apakah ini semua berhubungan dengan Lionel Messi yang sepertinya beberapa tahun kedepan akan meninggalkan Sepakbola dan memutuskan untuk menutup lembaran karir indah dan memori yang telah diukirnya?.

Tentunya kehadiran La-Pulga pada timnas Argentina sangatlah berpengaruh pada psikologis para pemain, mereka semua tumbuh menjadi pemain Sepakbola karena terinspirasi oleh Lionel Messi. Kehadirannya benar-benar sangat menginspirasi mereka dalam menjalani hidup, bagaikan seorang pahlawan. Setiap wawancara yang dilakukan oleh punggawa Argentina benar-benar menunjukkan betapa besarnya rasa hormat dan cinta mereka terhadap Messi.

Kemauan untuk berjuang untuk negara benar-benar tertanam dalam jiwa mereka, terus terang saja sebelum dimulainya Piala Dunia, timnas Argentina kerap kali diremehkan meskipun mereka berhasil mencatatkan rekor 35 kali tidak terkalahkan dalam pertandingan secara beruntun. Banyak yang menganggap bahwa rekor tersebut tidaklah spesial, karena Sepakbola di amerika latin tidak sebaik Eropa dan laga-laga yang dijalankan Albiceleste tergolong mudah. 

Kritikan dan tekanan yang dirasakan tim ini tentunya sangat terasa, ini adalah turnamen sekali dalam 4 tahun dan kesempatan untuk melaluinya tidaklah banyak. Lionel Messi telah menginjak usia yang ke 35 dan tak terasa sebentar lagi dirinya akan meninggalkan Sepakbola, media pun tak henti-henti memberitakan bahwa inilah panggung terakhir La-Pulga untuk bisa membela negaranya di level tertentu. Banyak yang pesimis terhadap tim ini, terutama faktor kualitas.

Diragukan meskipun telah memenangkan Copa America:

Tidak benar rasanya untuk meremehkan tim ini ketika mereka telah berhasil membuktikan kualitas mereka dalam turnamen Copa America. Memang turnamen tersebut tidak sekompetitif Piala Dunia tetapi tetap saja pertandingannya tidak mudah, apalagi pada saat babak final mereka harus menghadapi Brazil yang dipimpin Neymar, pemain yang haus untuk membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pemain terbaik di dunia saat ini.

Argentina yang dinilai bermain terlalu kasar:

Dalam Sepakbola tidak cukup rasanya untuk menjadi orang baik, kita harus melakukan segalanya untuk memenangkan pertandingan meskipun terkadang melanggar moral. Argentina bermain sangat kasar saat menghadapi Brazil tak terhitung jari beberapa kali mereka menjegal Neymar tetapi inilah Sepakbola, sudah pasti ada namanya kontak fisik. Sisi positifnya Argentina menunjukkan keinginan dan semangat juang mereka untuk memenangkan pertandingan. 

Dinilai belum cukup superior dibandingkan tim lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline