Argentina dan Chile berhasil lolos ke babak Final Copa America Centenario 2016, setelah keduanya meraih hasil memuaskan
di babak Semifinal. Tim Tanggo berhasil melumat Amerika Serikat sang tuan rumah dengan skor 4-0, Sedangkan La-Roja berhasil
menuntaskan perlawanan calon kuat juara, Kolombia dengan skor 2-0. Faktanya final ini merupakan final ulangan dari Copa
America 2015. Tim Tanggo dan La-Roja sudah membuktikan bahwa mereka adalah tim tangguh di benua amerika.
Tentunya ini merupakan misi balas dendam bagi Argentina, mengingat pada final tahun lalu, Messi dan kawan-kawan harus puas
menjadi juara 2, setelah dikalahkan Chile lewat drama adu penalti dengan skor 4-1, setelah bermain dengan skor kacamata.
Faktanya Argentina dan Chile sudah bertemu sebelumnya di babak penyisihan grup, kendati bermain tanpa megabintang Lionel
Messi, tim tanggo tetap membuktikan kualitasnya dengan memenangkan laga dengan skor 2-1, masing-masing gol dicetak oleh
Di Maria dan Ever banega pada babak kedua, sedangkan Chile berhasil memperkecilkan skor melalui sundulan Fuenzalida di
menit injury time.
Argentina telah memasuki final 3 kali dalam turnamen besar, yakni Piala Dunia 2014, Copa America 2015 dan Copa America 2016.
Ironisnya Argentina selalu menerima kekalahan di babak Final dan harus puas menjadi Runner Up, dikalahkan oleh Jerman
dengan skor 1-0 di Final Piala dunia dan dikalahkan Chile melalui adu penalti pada Copa America 2015. Walaupun seperti itu,
kini armada Albiceleste, mulai melupakan memori buruk itu dan menatap final melawan La-Roja.
Messi menjadi salah satu sorotan dari rentetan kegagalan Argentina di Final, kini saatnya bagi Messi untuk membuktikan
dirinya layak disebut sebagai pemain terbaik. La-Pulga telah berhasil mencetak 5 gol dalam turnamen ini, bersaing dengan
Vargas yang merupakan pemain Chile yang kini mencetak 6 gol. La-Pulga juga tampil fantastis dalam turnamen ini dengan
memecahkan rekor Batistuta, dan keluar sebagai top skorer Argentina sepanjang masa. Messi juga sudah mencetak 2 freekick
dalam turnamen Copa America Centenario ini.
Argentina mungkin bisa lebih diandalkan di Final tahun 2016 ini karena telah mengoleksi 18 gol,Kendati seperti itu Chile
juga perlu diwaspadai. La-Roja berhasil mencukur Meksiko yang merupakana jawara grup C dengan skor 7-0, Vargas menjadi
sosok yang perlu diwaspadai barisan pertahanan Argentina. Bukan hanya Vargas, Alexis Sanchez juga perlu diwaspadai.
Tim Tanggo juga kemungkinan tidak bisa menurunkan Lavezzi yang cedera pada saat melawan Amerika Serikat, Walaupun seperti
itu Argentina masih memiliki pemain mematikan.
Final Copa America Centenario ini menjadi pertandingan pembuktian megabintang Barcelona yakni Lionel Messi, yang berhasil
meraih Ballon dor untuk ke 5 kalinya, dan meraih banyak trofi bersama Barcelona. Ini menjadi misi khusus bagi El-Messiah,
karena Messi telah 2 kali gagal membawa Argentina juara dan harus puas duduk sebagai runner up, di piala dunia 2014 dan
Copa America 2015.
Tidak sulit bagi Messi untuk membawa Argentina juara, La-Pulga memiliki tandem hebat seperti Higuain,Di maria dan masih
banyak lagi. Argentina juga termasuk negara dengan adidaya sepakbola terhebat dan juga merupakan raksasa di benua amerika
dan salah satu kiblat sepakbola dunia. Kenangan buruk final Copa America 2015 membuat tim Tanggo memiliki misi khusus yakni
membalas dendam dan merebut piala Copa America centenario setelah berpuasa selama 23 tahun berpuasa gelar Copa America.
Walaupun Argentina sempat mengalahkan La-Roja dalam babak penyisihan grup D, bukan mustahil Chile dapat kembali meraih Copa
America centenario 2016, Chile benar-benar tampil luar biasa dalam turnamen ini, kendati dikalahkan oleh Argentina dalam
babak penyisihan, Chile berhasil mengalahkan Bolivia dengan skor 2-1 dan Panama dengan skor 4-2. Awalnya anak asuh Juan
antonio Pizzi tampil kurang memuaskan di penyisihan grup karena telah kebobolan 4 kali, walaupun La-Roja berhasil mencetak
7 gol.
Tetapi Chile mampu membuktikan kualitasnya sebagai juara bertahan dengan melumat Meksiko sang juara grup C dan menaklukkan Kolombia, skaligus berpeluang mempertahankan gelar juaranya. Generasi emas Chile kini berhasil menguasai benua America,namun kini La-Roja harus tetap waspada, menghadapi Argentina, apalagi Messi sang kapten tim tanggo, yang kini sedangdalam keadaan on fire, 2 gol dari tendangan bebas berhasil dilepaskan La-Pulga sejauh ini dalam turnamen Copa Americacentenario. Messi juga telah berhasil memecahkan rekor Batistuta dan menjadi pencetak gol terbanyak Argentina sepanjangmasa. Walaupun seperti itu, anak asu Juan antonio Pizzi, tentunya akan tampil spartan demi mempertahankan gelar juara
Laga ini menjadi perang tersendiri, dan laga harga diri. La Roja melawan tim Tanggo. Selain itu ini menjadi laga pembuktian bagi Argentina, mengingat tim Tanggo selalu terpleset di babak Final, kini Copa America centenario 2016, waktunya Messi cs membuktikan bahwa ia adalah generasi sepakbola terbaik Argentina sementara ini. Mengingat Argentina sudah 3 kali menjadi runner up Copa America centenario. Bukan mustahil bagi Messi dan kawan-kawan untuk menjadi jawara Copa America centenario
ini, mengingat Messi cs telah mengoleksi 18 gol dan hanya 2 kali kebobolan, pencapaian Argentina ini memang luar biasa,dan layak menjadi juara tahun ini.
Bola itu bundar segala sesuatu bisa terjadi, final Copa America centenario 2016 ini memang sangat menarik dan akan tersaji laga yang seru dan menegangkan. Mengingat kedua tim memiliki pemain mematikan dan siap mengeluarkan segala kemampuannya demi menjuarai Copa America centenario ini yang merupakan perhelatan akbar 100 tahun. Tim Tanggo melawan La Roja, laga hidup mati, misi Argentina yang ingin membalas dendam dan misi Chile untuk mempertahankan gelar.