Lihat ke Halaman Asli

Keluarga Kuat Jadi Kunci Menghadapi Pengaruh Gerakan LGBTQ

Diperbarui: 7 Agustus 2024   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Youtube TVMU Channel.

Bandung - Dosen prodi Psikologi UM Bandung Irianti Usman menyoroti pemikiran seorang Psikolog berkebangsaan Kanada John Money yang mengusung konsep gender netral dalam saat menjadi narasumber dalam acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat belum lama ini.

Menurut Money, gender netral memungkinkan individu memilih peran gender sesuai perasaannya, karena gender adalah konstruksi sosial. WHO mengadopsi konsep ini, yang kemudian dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk berbagai kepentingan, seperti kelompok politik dan feminis Barat yang mendukung bahwa peran gender adalah hasil konstruksi sosial, bukan perbedaan biologis.

Irianti menjelaskan, konsep gender ini juga diadopsi oleh komunitas LGBTQ, yang mengabaikan perbedaan jenis kelamin dan menyebarkannya melalui media sosial. Kapitalis memanfaatkan konsep ini untuk keuntungan ekonomi, seperti menjual produk hormone blocker dan alat seks.

Untuk mencegah pengaruh gerakan LGBTQ, Irianti mengajak orang tua mengajarkan anak berpikir ilmiah, menggunakan logika dasar, dan bersyukur. Menurutnya, generasi muda yang tidak berpikir ilmiah dan logis akan mudah dikendalikan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan keseragaman cara berpikir dan gaya hidup gender netral.

Irianti juga menekankan pentingnya membangun keluarga yang kuat untuk menciptakan individu berkualitas yang berkontribusi positif bagi negara. Keluarga yang kuat dan harmonis akan mendidik anggota untuk menjaga nilai dan norma sosial, serta membentuk generasi yang memiliki integritas, disiplin, dan rasa tanggung jawab.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline