Ketika jiwamu terindra
biar sejuta peluku memudar
pada riak yang mengocak bayangmu
Ada kiranya jiwamu tertawan
oleh bayanganku
atau ketakutan yang menelisik pada relungmu
Ketika jiwamu terindra
Lidahku kembali mengecap rasa manis
Yang pernah ditawarkan mawar
yang berkelebat pada rundukan semak
Namun manismu masih coba kuindrai