Keberadaan sampah baik organik maupun anorganik yang kian hari kian meningkat telah banyak menimbulkan masalah tersendiri bagi kehidupan manusia. Pengolahan sampah anorganik dalam kehidupan sehari-hari telah banyak ditemui dalam bentuk proses pengolahan reduce, reuse, and recycle. Sedangkan pengolahan untuk sampah organik hari ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Namun sayangnya, pengolahan pupuk kompos dirasa memerlukan waktu yang sedikit lebih lama. Sehingga menyebabkan banyak pihak merasa kurang puas dengan efektivitas proses pengolahannya.
Kini, alternatif lain untuk permasalahan pengolahan sampah kini telah tersedia. Pemanfaatan maggot sebagai bakteri pengurai sampah organik yang terdiri atas dedaunan, buah-buahan busuk, dan beberapa sampah organik lainnya kini telah tersedia. Melihat adanya peluang ini, maka para mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Kelurahan Jatirejo kemudian berinisiatif untuk mengadakan seminar pemanfaatan bakteri ini.
Seminar yang diadakan pada hari Rabu (17 Mei 2023) ini mengambil tema berupa "Seminar dan Pelatihan Budidaya Maggot serta Aplikasinya dalam Industri Pakan Ternak". Melalui seminar pelatihan ini, diharapkan kedepannya akan mampu memberikan dampak positif untuk Kelurahan Jatirejo sebagai tempat kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari kelompok 15 dan 16. Dalam seminar ini turut pula melibatkan Bapak Wisnu Prawoko, selaku Lurah dari Kelurahan Jatirejo serta juga beberapa kader ibu-ibu PKK yang nantinya diharapkan dapat melanjutkan budidaya maggot.
Maggot sendiri merupakan larva yang berasal dari lalat hitam atau yang juga dikenal dengan nama kerennya yakni Black Soldier Fly. Meskipun masih termasuk ke dalam jenis lalat yang notabene banyak berdampak negatif, namun hal ini berbanding terbalik dengan maggot yang justru banyak mendatangkan dampak positif. Selain mampu menjadi bakteri pengurai sampah organik, maggot juga mampu dijadikan sebagai pakan ternak yang kaya akan protein sehingga mampu untuk meningkatkan kualitas hasil ternak menjadi lebih baik. Melalui banyaknya dampak positif yang dihasilkan inilah, seminar ini mampu mendapatkan sambutan yang baik dari Bapak Wisnu maupun dari ibu-ibu kader PKK yang turut hadir dalam acara.
Hal ini sesuai dengan penuturan Bapak Wisnu yang menyatakan bahwasanya seminar pelatihan budidaya maggot ini merupakan salah satu hal baru di Kelurahan Jatirejo, sehingga para peserta yang hadir sudah sepatutnya untuk menyimak pemberian materi agar kedepannya mampu melanjutkan praktik budidaya maggot. Melalui acara ini pula diharapkan akan mampu membantu permasalahan pengolahan sampah organik di Kelurahan Jatirejo, sekaligus juga mampu menambah pemasukan masyarakat setempat. Karena melalui pemberian pakan ternak dengan maggot ini dapat meningkatkan kualitas hasil hewan ternak, sehingga harga penjualan di pasar juga akan ikut mengalami peningkatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H