Lentik jamari itu menari diatas kanvas,Sayup mata lentiknya menatap tajam.
Dibiarkannya rambut itu terurai terbuai angin yang setia mengelus.
Dan, bibirnya melebar.
Rekahlah sebuah senyuman.
Samar angin berbisik
Dengan aksara-aksara gegana
Yang kian menjauh dan menghilang.
Lalu, biarkan aku berimaginasi.
Tentang isi kanvasmu.
Gambaran itu adalah kita, kau dan aku.
Dipadu dengan kisah yang menjelma jadi kenangan.
Jemarimu dan jemariku berhiaskan berlian.
Putih nan suci.
Gambaran itu membentuk restoverso.
Aku berada pada satu sisi dan kau pada sisi yang lain.
Tetapi, kita adalah satu kesatuan.
Dan terciptalah sejarah.
Ah, ternyata aku terlalu egomani.
Biarlah kau berlalu.
sebab semua itu hanya sebagai restoverso imagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H