Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Mereka Membuat Emas Menjadi Instrumen Investasi Menjadi Tidak Menarik..

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13799187851988433605

[caption id="attachment_280856" align="alignleft" width="355" caption="dinar dan emas batangan"][/caption] Berbicara tentang emas, seharusnya emas adalah instrumen investasi yang safe haven, mengapa ? Karena keunikannnya, web dinarbandung.com pernah dibahas mengapa emas? Itu karena Emas unik, emas tahan lama. Ilustrasinya begini : Bayangkan bila anda adalah pengembara waktu, sebutlah anda mengembara waktu dari tahun 1966, konon anda mengembara karena revolusi sedang bergejolak. Anda telah mempersiapkan uang sebesar Rp.1000,- , konon jumlah ini sangat besar di jamannya. Kemudian anda menggunakan kapsul waktu dan tibalah anda di tahun 2012 dengan membawa Rp.1000,-. Bisa dibayangkan anda hanya bisa membeli bala bala satu buah untuk mengganjal perut anda dan setelahnya anda pasti akan berharap kembali ke masa revolusi . Coba bayangkan anda memiliki 1000 gram emas, maka ketika anda memasuki tahun 2012, Insya Allah saya jamin anda masih bisa hidup enak. Begitulah Emas, dia unik dan tahan lama. Cerita di atas hanya untuk nostalgia saja, dan rasanya untuk menciptakan mesin waktu pun rasanya tidak mungkin, kecuali Allah berkehendak spt Kisah Ashabul Kahfi. Selama ini saya memperhatikan beberapa kejanggalan atau dibilang anomali dalam memahami emas sebagai reserve / money / Investasi, di antaranya :

  1. Petinggi The Fed Ben Bernanke pernah mengatakan Gold isn't money, tapi mengapa Amerika Serikat memiliki cadangan emas dunia terbesar?
  2. Negara- Negara spt Amerika, Prancis, Italia, Belanda, German adalah penganut fiat money tapi juga sebagai negara dengan cadangan emas yang banyak juga, sedangkan negara negara muslim malah tidak menggiatkan menambah cadangan emasnya malah mengurangi. Berbeda dengan Cina yang terus menambah cadangan emasnya hingga Cina menjadi konsumen Emas terbesar di dunia mengalahkan India. Jadi siapa yang pintar?
  3. Harga Emas ditentukan berdasarkan suply dan demand di pasar emas yang dikenal sebagai ETF ( Exchange Traded Fund) dengan komposisi terbesar adalah SPDR, Gold Backed Paper terbesar. SPDR itu 910 Ton. Sedangkan jumlah Emas yang beredar di dunia 171.300 Ton. Jadi betapa hebat market emas yang bisa ditrig harganya oleh segelintir orang yang memegang emas di ETF. Aneh bukan?
  4. Harga Emas tidak akan naik karena Inflasi tidak terjadi, itu ucapan ekonom ekonom Barat, Ok lah di Amerika dan Eropa Inflasi rendah, tapi di negara lain ? Jadi selama kita mengekor dan berilmu kepada mereka, kondisi kita pada akhirnya akan lebih buruk daripada mereka, apa anda tidak percaya ?
  5. Ketika mereka membuat emas menjadi semakin berkurang silau emasnya, namun di belakangnya mereka sendiri menyimpan emas dan mengontrol harga emas, jadi disini siapa yang pandai meng' kadali' dan siapa yang bodoh di 'kadali' ?
  6. Indonesia sebagai salah satu produsen emas dunia dengan menyumbang 7 % produksi dunia, setara dengan Peru yang juga menyumbang 7 % produksi dunia, mengapa Indonesia dan Peru gak kaya kaya, Ada yang aneh kan?
  7. Analisis mengatakan The Fed dapat menggiring harga Emas ke $680 / Oz troy, lagi lagi bikin kita geleng geleng kepala... So gimana kita menyikapinya ? Insya Allah sistem Ribawi ala Barat akan jatuh sendirinya, jangan sampai kita masuk ke lubang biawak. Kala mengikuti sistem fiat money akan menjerumuskan ke lubang biawak maka peganglah emas, Insya Allah kita semua gak akan di” kadali” untuk kedua kalinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline