Memiliki anak dalam sebuah pernikahan adalah hal yang natural dan alami, namun seiring dengan berkembangnya zaman dan pemikiran, beberapa pasangan memilih untuk tidak memiliki anak, bukan karena alasan medis yang tak terhindari, tetapi karena alasan lain seperti biaya bahkan hanya karena tidak suka dengan anak kecil.
"Sekarang anak sudah dianggap beban, sehingga memiliki anak adalah beban, di balik sejumlah alasan, seperti biaya. Kalau anak dianggap beban maka tidak heran, orang akan takut".
-Naftalia, Psikologis Klinis
Faktor orang tua juga bisa menjadi pemicu atau penyebab pasangan dalam pernikahan tidak ingin memiliki buah hati dalam rumah tangganya, mungkin karena didikan atau trauma masa kecil yang dibawa sang anak hingga dewasa dan menikah.
Seperti yang dikatakan oleh Naftalia, bahwa orang tua punya harapan dan ketakutan yang membuat mereka tidak bisa melihat potensi anaknya, mereka ingin mencetak anaknya sesuai dengan harapan, dan memindahkan rasa takutnya kepada anak.
Lalu mengapa fenomena ini sepertinya semakin marak ditemukan saat ini? Apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan pilihan untuk tidak memiliki anak dalam pernikahan? Dan salahkah pilihan tersebut?
Yuk, simak selengkapnya di A to Z Kompasiana bersama host Widha dan Kevin. (LKE)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H