"Indonesia!", kata anak-anak didik saya sebagai jawaban atas pertanyaan yang ajukan kepada mereka untuk memulai pelajaran. Saya meminta mereka menyebutkan salah satu negara terkaya di dunia. Saya yakin Anda setuju dengan anak-anak didik saya.
Negara kita kaya. Bukan hanya kaya sumber daya alam hayati dan non hayatinya tetapi juga kaya akan budaya. Kekayaan ini terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud sampai Pulau Rote. Masing-masing dengan keunikannya.
Salah satu bentuk kekayaan negara kita ialah permainan tradisional. Engklek, engrang, gobak sodor, bakiak, dan congklak hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak permainan tradisional yang ada di Indonesia. Semua permainan tradisional, sejatinya, telah membentuk jati diri bangsa Indonesia sejak dahulu.
Memainkan permainan tradisional mengasyikkan. Dalam permainan tradisional terkandung banyak manfaat penting yang dapat diterapkan dalam hidup.
Memberdayakan kecerdasan sosial anak.
Sebelum memainkan suatu permainan tradisional, anak akan mengajal temannya untuk bermain bersama. Lihat, anak berlatih untuk menentukan dengan siapa ia akan bermain. Diakui atau tidak, memilih teman bermain bukan perkara mudah. Jika sejak dini anak mulai melatih dirinya untuk mengenali sifat dan pembawaan orang lain (temannya), ia akan belajar mengerti dan memahami orang lain. Dan keterampilan ini akan terus dibawa hingga dewasa. Social intelligence dalam pandangan S. Robinson Ambron ialah proses belajar yang membimbing seseorang ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif.
Membuat keputusan
Pada saat anak menentukan dengan siapa ia mau bermain, saat itu pula ia sedang berhadapan dengan suatu masalah, yaitu masalah dengan siapa ia mau bermain. Anak memerlukan jawaban sebagai pemecahan atas masalahnya ini. Dan dalam hal ini harus membuat keputusan atas masalahnya itu dengan cepat dan effektif.
Permainan tradisional melatih anak membuat keputusan. Kita tahu, dalam setiap keputusan selalu ada pertimbangan spesifik, tidak terkecuali dalam bermain. Anak-anak diperhadapkan pada situasi semacam ini. Mereka harus membuat pertimbangan layaknya anak-anak sebagai dasar untuk membuat keputusan. Dan hal ini sangat baik untuk perkembangan kepribadian mereka sendiri. Itu sebabnya James A. F. Stoner mengatakan bahwa keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif.
Melatih anak menciptakan role / aturan
Segala sesuatu ada aturannya. Aturan sengaja diciptakan untuk menciptakan keteraturan. Melalui permainan tradisional anak belajar membuat aturan. Tentu tidak mudah sebab aturan bersifat komprehensif dan berprinsip adil dan merata. Dalam hal ini anak dituntut untuk berpikir bagaimana menciptakan aturan yang yang mencakup semua pemain tanpa membeda-bedakan tetapi juga adil dan merata. Diperlukan pertimbangan logis dan keterampilan mendalam sebelum menyepakati suatu aturan sehingga tidak menimbulkan masalah dalam penerapannya, misalnya tidak berat sebelah, tidak menguntungkan satu pihak, dsb.