Lihat ke Halaman Asli

Berdagang Martabak, Gibran Memberi Teladan Baik

Diperbarui: 5 Januari 2016   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Martabak itu nikmat. Apalagi bila dinikmati bersama teman-teman atau keluarga. Anda sepakat dengan saya? bukan hanya itu. Martabak identk dengan spesial. Ya, kan ada martabak spesial ini dan itu. Lagi, Anda sepakat dengan saya?

 

Akhir-akhir ini, martabak sedang banyak diberitakan oleh banyak media, baik cetak maupun eletronik, termasuk media online seperti kompasiana. Bukan karena panganan tersebut dinobatkan sebagai makanan ringan terlezat di dunia. Bukan pula karena panganan tersebut dibuat dalam bentuk yang memecahkan rekor dunia. Melainkan karena penjualnya spesial. Putra Presiden Joko Widodo. Ketika mendengar kabar ini, saya tidak mau percaya. Tapi bagaimana tidak, itu kenyataannya koq. Harus percaya. Bahkan lebih dari itu, menurut saya, apa yang dilakukan Gibran itu keren. Dia sementara merintis arus baru dalam cara pandang dan cara hidup masyarakat kita.

 

Dalam masyarakat kita berkembang pemikiran bahwa anak pejabat semestinya mempunyai gaya hidup yang sesuai dengan statusnya sebagai anak pejabat, apalagi anak seorang yang paling berkuasa di negeri ini. Gibran ingin menanamkan ke dalam cara pandang generasi lalu, generasi sekarang dan bahkan generasi yang akan datang bahwa ada perbedaan signifikan antara pejabat dan anak pejabat. Pejabat adalah seseorang yang mengemban amanat dalam tugas tertentu. Karena itu ia memiliki hak dan kewajiban tertentu pula yang melekat pada dirinya. Sedangkan anak pejabat adalah seseorang yang secara kodrati dilahirkan dalam keluarga sang pejabat entah pada masa sebelum atau pada saat orang tuanya menjadi pejabat. Dalam hal ini tidak hak dan kewajiban tertentu yang melekat pada diri sang anak pejabat seperti yang ada pada orang tuanya. Artinya, anak pejabat mestinya tahu menempatkan diri sehigga tidak memanfaatkan jabatan orang tuanya untuk kepentingan pribadinya. Saya kira, Gibran sadar betul akan hal ini.

 

Kiranya, apa yang telah dilakukan oleh Gibran menjadi inspirasi bagi kita semua sekaligus sebagai tamparan terhadap para anak pejabat yang lupa diri dengan bertindak manipulatif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline