Lihat ke Halaman Asli

Australia Kembali Menekan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya menduga, keputusan Australia yg akan memotong bantuannya untuk Indonesia ada kaitannya dengan pelaksanaan hukuman mati terhadap Duo Bali Nine. Ini mengindikasikan, mereka masih tidak bisa menerima keputusan pemerintah Indonesia. Kita bias mengatakan, Australia tidak menghormati hukum di Indonesia. Dengan keputusan ini Australia berharap ada imbas signifikan terhadap kehidupan perekonomian rakyat Indonesia, khususnya yang selama ini menerima bantuan Australia. Lebiha dari pada hal itu, patut diduga, Australia ingin menciptakan ketidakpercayaan terhadap pemerintah Indonesia dalam hati masyarakat penerima bantuan.

Jokowi menyadari hal ini. Itu sebabnya beliau ingin Indonesia tetap mengangkat kepalanya di mata Australia meski sebenarnya beliau tahu ada effect kurang baik bila negeri kanguru itu memotong bantuannya. Komentar Jokowi mewakili self esteem bangsa Indonesia di mata pemerintah Australia. Jokowi tak ingin terus berada di bawah baying-bayang negara lain meskipun negara tersebut telah banyak membantu Indonesia.

Di lain sisi, komentar Jokowi merupakan signal bagi kita, rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia harus mandiri; mampu berdiri di atas kaki sendiri. Sudah saatnya rakyat Indonesia tidak bergantung kepada bantuan negara lain. Mungkin, Jokowi ingin rakyat Indonesia menikmati hasil kerja kerasnya sendiri dengan leluasa tanpa ada rasa kuatir suatu saat akan diungkit kembali. Itulah sejahtera. Menikmati hidup dengan tenang. Maka tak bisa tidak, rakyat Indonesia mesti mendukung keputusan pemerintah dalam berdiplomasi dengan pemerintah Australia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline