Lihat ke Halaman Asli

Memberikan ASI, Inspirasi Terhebat Perempuan

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14297046431282681749

Kemarin, sejak pagi hingga malam hari, nama RA Kartini begitu sering terlihat dalam berbagai status para pengguna jejaring sosial. Tanggal 21 April, hari lahir perempuan asal Jepara ini memang ditetapkan sebagai hari perempuan Indonesia. Suatu momentum yang mengingatkan semua pihak, tidak hanya perempuan, bahwa perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki, dalam berbagai hal. Misalnya, kesempatan kerja, akses pendidikan, dsb.

Sejak Kartini menyuarakan emansipasi perempuan Indonesia, para perempuan Indonesia mulai menunjukkan kiprahnya dlm berbagai bidang kehidupan. Tercatat, ada perempuan Indonesia yg menjadi presiden dan menjadi orang yang berpengaruh di dunia internasional. Prestasi demi prestasi dilahirkan perempuan. Itu sebabnya, bila diperhatikan dengan seksama, dalam status jejaring sosial, tak sedikit orang mengucapkan hari Kartini dengan menampilkan prestasi perempuan tertentu, lengkap dengan fotonya. Ini baik. Inspiratif. Tetapi hanya sedikit orang yang menampilkan gambar ibu mereka dan prestasi yang dicapainya. Apakah mereka berpikir bahwa ibu mereka tak mempunyai prestasi yang patut dibanggakan? Semoga tidak!

Kita tak bisa menutup mata terhadap prestasi para perempuan Indonesia. Tetapi semua itu pun tak boleh membuat kita tak berbangga atau malah melupakan prestasi ibunda kita sendiri. Sebab prestasi ibunda kita tak kalah hebat dan inspiratif. Bahkan, menurut saya justru lebih hebat dan inspiratif.

Bagi saya, perempuan hebat bahkan super hebat dalam hidup saya tidak lain dari pada ibunda saya sendiri. Tentu saja! Jujur, saya begitu bergairah menuliskan hal ini. Bagaimana tidak? Ibunda saya (sama spt ibu pada umumnya) menjaga saya berada dalam kandungannya selama 9 bulan. Lalu berjuang antara hidup dan mati utk melahirkan saya. Setelah itu, dengan penuh kasih sayang, beliau merawat saya hingga menjadi dewasa. Bahkan dalam merawat saya, terkadang beliau membiarkan saya menyusu meski di tempat umum. Beliau tak peduli pandangan dan tatapan orang! Beliau ingin memastikan saya mendapatkan ASI eksklusif.



Coba compare dengan perilaku beberapa ibu masa kini. Dengan berbagai alasan, mereka memilih tidak memberikan ASI. Ada yang hanya karena tak ingin payudaranya kendur. Alasan mengada-ada ini tak bisa diterima! Ada yang tak memberi ASI karena ingin tetap terlihat menarik dan seksi. Keliru! Justru seorang ibu begitu menarik dan seksi pada saat memberikan ASI untuk anaknya. Bahkan itu tindakan hebat!!!

Selamat Hari Kartini.

Jayalah Perempuan Indonesia dalam kebenaran!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline