Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Bukan "Kacang Lupa Kulit"

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya salah satu warga Negara Indonesia yang tak setuju dengan sikap dan perlakuan terhadap Presiden Joko Widodo pada saat menghadiri kongres IV PDIP di Bali beberapa waktu lalu. Alasannya sederhana, beliau adalah Presiden Negara ini, meskipun kader Partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Tak sepatutnyalah diperlakukan demikian.

Sebenarnya, Pak Jokowi bisa saja menolak menghadiri acara partai pengusungnya dalam pilpres 2014 lalu. Dan andai hal itu dilakukannya, tak kan ada pihak yang mempertanyakan. Sebagai orang paling bertanggung jawab atas kondisi bangsa ini, tentu saja, beliau disibukkan dengan berbagai agenda. Orang pasti maklum. Tetapi seperti yang kuta ketahui, beliau tidak memilih menghadiri hajatan partai yang identic dengan trah Soekarno tersebut. Mengapa bias demikian? Pertama, Jokowi bukanlah tipikal ‘kacang lupa kulit’. Beliau tahu diri, posisinya saat ini tak lepas dari peran dan kerja keras partai pimpinan eks presiden Megawati Soekarnoputri. “Tak elok bila saya tak dating ke kongres PDIP”, mungkin itu yang ada dalam pikiran beliau saat itu.

Kedua, Pak Jokowi adalah kader PDIP yang bintang politiknya terang benderang. Sejak bergabung dengan partai yang mengklaim diri sebagai partainya wong cilik itu, beliau berhasil menempati sejumlah posisi penting. Mulai dari sukses sebagai Walikota Surakarta dua periode, Gubernur DKI Jakarta hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di negeri ini. Sah-sah saja bila beliau hadir.

Ketiga, seperti kita ketahui bersama, beberapa waktu lalu (bahkan semakin terang setelah perlakuan terhadap Jokowi dalam kongres) berhembus isu bahwa disharmoni hubungan antara Jokowi dengan Megawati.Mungkin inilah yang coba untuk diperbaiki Jokowi. Bila asumsi ini betul, berarti Jokowi hadir dengan misi perdamaian. Bukan untuk dirinya, melainkan untuk pemerintahannya demi Indonesia tercinta.

Tetapi apa yang terjadi sungguh diluar dugaan. Jokowi tak mendapat sambutan hangat. Dalam hajatan tersebut Jokowi benar-benar diperlakukan seperti orang asing di rumahnya sendiri. Rumah yang membesarkannya. Tentulah tak nyaman. Peristiwa yang menggambarkan ‘kulit lupa kacang’. Ada apa dengan PDIP??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline