Lihat ke Halaman Asli

Pak Presiden, Saya Cuma Mau Tanya...

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pak Presiden, saya hanya ingin bertanya. Bertanya sebanyak-banyaknya tentang pemilihan pembantu-pembantu Anda. Semua pertanyaan yang ingin saya ajukan terangkum dalam satu pertanyaan ini: Atas dasar apa Anda memilih mentri, latar belakang pendidikankah atau kemampuankah??

Saya tak yakin bila jawaban Anda ternyata mengacu pada opsi pertama. Paling tidak untuk pos kementrian Kelautan dan Perikanan. Semua orang tahu, Ibu Susi tak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan pendidikan formal menengah atasnya hanya sampai pada kelas dua. Ya, beliau berijazah SMP. Lain hal bila Anda menjawab untuk mentri-mentri lainnya. Namun andaikata Anda mengatakan berdasarkan kemampuan, dari informasi elektronik, saya tak meragukan kompetensi para pembantu Anda. Bila saya mencontohkan dari level pendidikan terendah saja, siapa pun tak perlu ragu. Meski hanya berijazah SMP namun pembantu Anda yang satu ini bukan sembarang orang. Ia kredibel dalam bidangnya. Mungkin tak banyak (atau bahkan tak ada) teori tentang kelautan dan perikanan yang dikuasainya namun dalam beberapa hari saja ia sudah membuat analisa yang tak dipikirkan orang selama ini. Ini membuktikan ia cermat. Belum lagi kemampuan bahasa asingnya yang bak air mengalir pada saat memimpin rapat. Ini baru satu orang. Belum yang lain.

Pak Presiden, sepak terjang orang-orang Anda begitu dinanti oleh masyarakat seperti saya. Mereka memang pantas membantu Anda mengingat irama kerja Anda yang demikian cepat. Tentu saya berharap, para mentri berkinerja seperti Anda (lebih baik bila melebihi) yang datang ke suatu titik persoalan, secepat kilat menganalisis, lalu membuat terobosan utk mengatasi persoalan tersebut. Pengungsi Sinabung menjadi saksi bagaimana utk urusan paku dan seng saja menjadi perhatian Anda. Suatu kenyataan yang tak kami temui di masa lalu.

Pak Presiden, sejujurnya ada rasa tak suka pada saat Anda mengangkat Ibu Susi sebagai mentri. Tak suka bukan berarti benci atau tak setuju. Saya tak suka sebab beliau yang tak berpendidikan tinggi bisa menjadi mentri sementara saya dan orang lain yang memiliki ijazah perguruan tinggi hanya menjadi seperti apa adanya saat ini. Namun tak apalah. Sebab dengan mengangkat beliau, saya menjadi tahu, yang paling penting bukan berpendidikan tinggi melainkan berbuat sesuatu demi kemaslahatan orang banyak. Ibu Susi diangkat karena beliau menyediakan lapangan kerja untuk ribuan orang. Artinya, percuma berpendidikan memadai namun tak berbuat apa pun yang berdampak baik bagi banyak orang. Percuma memegang ijazah bila tak mampu mengaplikasikan ilmunya. Sekali lagi tak suka bukan berarti benci atau tak setuju.

Terimakasih Pak Presiden




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline