Lihat ke Halaman Asli

Atok Syihabuddin

Pecinta Ekonomi Islam

Jawaban Kontan atas Keraguan

Diperbarui: 27 Juli 2022   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Grobyak!!

Tiba-tiba mobil melaju menabrak dipan besi yg ditaruh di samping rumah. Aku yang ada di dalam mobil cm bisa nyebut innalillaaah... Aku masih "metenggengen" (kaku, kaget, terpana) sambil tetap tangan berada di atas setir mobil.

###

Tak terasa tiba-tiba matahari sudah merangkak tinggi. Padahal hari ini aku beserta seluruh keluarga berencana untuk pulang kampung. Rencana awal pulang kampung pagi-pagi sekali. Tapi ya begitu... namanya saja rombongan bersama krucil-krucil. Memang sepertinya mustahil kalau harus berangkat pagi-pagi. Namun tetap saja, kalau berangkat se siang ini ya...itu namanya kesiangan. 

Dengan sigap aku mengkomando kepada anak dan istri untuk segera naik ke mobil. Dua anakku terlihat sangat ceria. Naik mobil dengan wajah sumringah sambil loncat-loncat. Dua bersaudara itu bernyanyi-nyanyi. Aku membawa dua anakku, yang satunya baru masuk madrasah ibtidaiyah dan satunya masih PAUD. Sementara yang belum sekolah tidak boleh dibawah oleh kakek neneknya.

Saat semuanya sudah masuk dan siap berangkat, kami membaca doa memulai perjalanan. Doa yang kami baca adalah penggalan ayat 13 dari surat al-Zukhruf juz 25. Kami membacanya dalam bahasa Arab. Sebetulnya anak-anak hafal doa ini karena sering mendengar lagu-lagu doa yang kita putar berulang-ulang. 

Jadi saat membaca doa pun anak-anak membacanya dengan nada lagu itu. Lagu doa itu didendangkan terus-menerus. Aku paham bahwa doa ini berhubungan dengan bagaimana Allah menundukkan binatang untuk ditunggangi manusia. 

Tak terasa sudah sampailah kami di jalan tol. Anak-anak terus mendendangkan lagu-lagu doa silih berganti. Mulai lagu ejaan huruf hijaiyah, lagu doa sebelum dan sesudah makan, lagu doa sebelum tidur dan bangun tidur, dan lain-lain. 

Anak-anak sekali lagi mendendangkan lagu naik kendaraan.  Penggalan ayat doa tersebut berisi tentang bagaimana Allah mengendalikan binatang untuk bisa ditunggangi manusia. Ku utarakan kandungan doa itu kepada istri yang duduk di depan menemaniku yang lagi mengendarai mobil. 

Binatang yang menjadi barometer tunggangan adalah kuda. Kuda sangat kuat. Selain kuat juga cepat. Kekuatannya mengalahkan 10 manusia. kecepatan larinya juga mengalahkan manusia. Tapi dia mau ditunggangi manusia. Andaikan si kuda berontak, manusia pun tidak dapat berbuat apa-apa. Allah lah yang menundukkan kuda untuk bisa ditunggangi manusia. Begitu juga binatang yang lain, seperti unta, sapi, keledai, kerbau, dan lain-lain. 

Allah mengilhami manusia bagaimana caranya menundukkan mereka semua. Namun tidak jarang pula ada beberapa binatang yang berontak sehingga tidak bisa ditunggangi manusia. Maka doa itu mengingatkan kita bahwa maha suci Allah yang menundukkan binatang yg kami tunggangi ini dan kami tidak mampu menguasainya, sungguh kami akan kembali kepada Allah. Begitulah kandungan doa dari penggalan surat az zukhruf ayat 13.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline