Lihat ke Halaman Asli

Menulis Itu Candu

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Judul diatas mungkin sudah pernah kita baca sebagai sebuah judul artikel dari banyak tulisan di dunia maya, mudah-mudahan itu tidak dipatenkan milik seseorang, karena ketika tulisan ini dibuat, saya terinpirasi ketika teringat akan sebuah judul buku yang di karang oleh Roem Topatimasang yang diterbitkan di penghujung tahun 1998…

Buku tersebut menggambarkan tentang kondisi pendidikan di Indonesia, dimana secara garis besar dikatakan bahwa sistem pendidikan di Negeri kita melalui lembaga pendidikan formalnya, membuat orang menjadi mengalami  ketergantungan.

Tapi tulisan ini tentu saja bukan untuk membedah tentang buku tersebut :) .

Berawal dari sabtu malam ketika saya harus pergi ke luar kota dan tak ada akses internet,  selama aktifitas di luar kota tersebut, isi kepala saya dipenuhi oleh pikiran tentang Blog yang baru saya buat ini, ingin menulis, ingin melihat-lihat siapa yang kasih komen, atau sekedar Blogwalking, mengunjungi  blog lain yang bisa jadi inspirasi.  walaupun setelah saya akses, ternyata blog saya sepi pengunjung, namun selama beberapa hari tersebut, kenginan untuk menulis sangat mendominasi isi kepala saya.

Menulis itu CANDU

Ada beberapa hal yang saya ambil hikmahnya dari kejadian tersebut bagi saya pribadi, pertama keinginan untuk menulis membuat kepala saya terus berpikir untuk selalu bisa membuat tulisan dengan menemukan banyak inspirasi, nah untuk mendapatkan inspirasi tersebut tentu saja pikiran saya kadang melanglang buana ke alam masa lalu atau hal-hal yang pernah terjadi atau yang ingin saya lakukan dimasa mendatang. Kedua, ketika terbayang akan menulis sesuatu, maka saya termotivasi untuk menggali lebih dalam tentang tulisan yang akan saya buat, mencari bahan, memperkaya wacana, mencari literasi dll…hal ini tentu saja membuat saya akan banyak belajar lagi. Ketiga, saya merasakan sekali menjadi sensitif dengan setiap kejadian yang saya lewati setiap saatnya, alias sering-sering menafakuri diri atau muroqobah terhadap diri, apa yang saya rasakan, apa yang saya lihat, semuanya bisa menjadi bahan tulisan dan inpirasi bagi saya. Keempat, ada kepuasan tersendiri yang sulit saya gambarkan dan saya saya simpulkan bahwa ini adalah proses saya mengalami kecanduan menulis…

Mudah-mudahan akan tetap terlahir tulisan demi tulisan, insya allah suatu saat akan bermanfaat…Amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline