Saya adalah seorang guru, Sebagai serang guru, sayapun tak lepas dengan segala rutinitas pekerjaan. Apakah itu membuat perencanaan mengajar, melaksanakan , menilai, memeriksa pekerjaan siswa, ataupun tugas tambahan lainnya semisal ekstrakurikuler dan tugas tambahan lainnnya. Selain mengajar, sekolah memberikan tugas tambahan sebagai bagian kurikulum dan mengelola Program LPMP yaitu PAMS. Sebuah Program Akselarasi Mutu Pendidikan.
Namun dengan semua aktivitas itu, saya tidak melupakan hobby atau kegemaran saya yaitu membaca dan menulis. Kegemaran yang saya tekuni sejak SMP. Yang kemudian ternyata, kegemaran saya itu sangat berguna sekali dalam menunjang pekerjaan saya terutama dalam hal Pengembangan diri. Apalagi sekarang, pemerintah sedang menggalakan sebuah gerakan literasi.
Semua aktivitas tersebut , saya jadikan lahan ide saya untuk menulis. Apakah siswa, rekan, aktivitasnya, semuannya menjadikan sumber ide saya tidak pernah kering. Semua ide itu saya tulis melalui blog, facebook yang kemudian semua tulisan itu saya pilih dan saya bukukan, dan buku pertama saya adalah “Mencoba menjadi guru kreatif” dengan penerbit Peniti Media milik Thamrin Sonata
Ternyata kegiatan saya menulis ini, saya rasakan begitu dasyat mamfaatnya. Selain hobby saya tersalurkan. Saya jadi banyak mengenal orang yang berkecimpung dengan dunia penulisan. Ada Wijaya Kusuma yang akrab disebut om Jay tokoh guru sejuta ngeblog. Ada Namin AB tokoh Trainer motivasi, Dedy Dwitagama dan Idris Apandi Widyaswara dari LPMP yang juga sebagai trainer penulisan.Dari Pak Idris Apandi inilah saya mendapatkan sebuah pengalaman baru yaitu menjadi pembicara di Workshop yang beliau adakan “Menulis Artikel dan Menerbitkan Buku” yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Islam “DARUL QOMAR AL –MADANI”.
Beliau mengundang saya untuk berbagi pengalaman kepada peserta workshop bagaimana seorang guru yang sibuk mengajar namun masih sempat menulis dan menceritakan bagaimana trik dan kedasyatan menulis yang saya rasakan, juga dapat dirasakan oleh yang lainnnya.Jadi kalau saat ini pemerintah menggalakkan budaya literasi di dunia pendidikan khususnya siswa dan guru, bagi saya bukan hal yang berat dan baru. Justru saya seperti mendapat teman-teman yang memiliki passion yang sama.
- CATATAN HARIAN
Sejak SMP saya memang mmiliki kegemaran menulis. Menulis di buku catatan harian. Ternyata kesenangan ini terus berlanjut sampai saya menikah dan menjadi seorang guru. Kesibukan saya sebagai istri dan guru tidak menjadikan saya berhenti untuk menulis. Saya terus saja menulis hanya bedanya, dulu saya menulis di catatan harian kini sesuai dengan perkembangan tehnologi informatika dan Komunikasi, saya menulis di laptop yang kemudian setelah mengenal adanya media sosial semacam facebook, blog, tulisan saya beralih ke media sosial termasuk blog keroyokan KOMPASIANA
- TULISAN MENGINSPIRASI
Walaupun saya memiliki keyakinan tulislah dari hati. Menulis apa yang dilihat, didengar dan dirasakan sekecil apapun, namun saya membatasi diri dan ini merupakan etika yang saya kedepankan yaitu, saya tidak akan menulis yang mengandung semacam keluhan, rengekan apalagi masalah keluarga. Sebisa mugkin saya menulis dengan tujuan tulisan saya bisa menginspirasi. Minimal tulisan itu beraura positip, sehingga tidak menjadikan saya menjadi lemah dan cengeng, namun menjadikan saya untuk lebih banyak bersyukur. Bersyukur setelah saya menulis dan membacanya karena Nikmat Allah yang tiada bisa kita hitung banyaknya. Seperti yang pernah saya tulis di salah satu tulisan
”Untuk itu kuluruskan niat menulis. Aku jadikan ini lahanku untuk bertafakur, untuk menghayati, merasakan,betapa Rahman dan Rahimnnya Allah, betapa Karunia Allah begitu besar, tak terhitung Nikmat Tuhan kamu yangmanakah yang kamu dustakan?”.
- MENGAPA SAYA MENULIS
Kalau saya ditanya mengapa saya menulis. Jawabannnya sederhana, karena saya senang. Dan lebih dari itu saya ingin menginspirasi orang lain tampa orang lain itu merasa digurui. oleh karena itu setiap ada pertanyaan apa impian saya, maka jawaban saya selalu ingin menginspirasi lewat tulisan (Buku) semoga saja ini menjadi ladang amal saya. Menjadi manusia yang bermamfaat. Oleh karena itu saat guru ngaji saya menginginkan kami menjadi pendakwah saya katakan, saya ingin mengajak kebaikan melalui tulisan, karena kalau menjadi pendakwah rasanya berat sekali, mental saya belum siap.
Melalui tulisan saya ingin menumpahkan rasa syukur saya seperti yang saya tulis dalam sebuah bagian tulisan saya
“Untuk itu kuluruskan niat menulis. Aku jadikan ini lahanku untuk bertafakur, untuk menghayati, merasakan, betapa Rahman dan Rahimnnya Allah, betapa Karunia Allah begitu besar, tak terhitung Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”
- Mengembangkan Diri Melalui Pelatihan