Setiap tahun bulan Ramadhan sangat dinanti oleh kaum Muslimin. Pada bulan ini kaum muslimin akan melakukan puasa, yakni menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Salah satu hal yang membatalkan puasa adalah menahan diri dari makan dan minum. Namun hakikat puasa tidak hanya sekadar tidak makan dan tidak minum, lebih kepada menahan diri.
Ramadhan tahun ini agak berbeda dengan Ramadahan sebelumnya. Jika Ramadahan dua tahun sebelumnya kita masih dalam kondisi prosedur kesehatan yang ketat karena pandemi Covid-19 melanda dunia, maka tahun ini tidak ada yang menghalangi kita.
Memaknai ramadahan yang pasti diamini oleh seluruh ummat muslim adalah keberkahan Ramadhan itu sendiri. Berkah adalah suatu kata yang berasal dari Bahasa Arab yakni barokah yang artinya nikmat. Dalam KBBI berkah berarti karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.
Kebaikan dalam bulan Ramdahan sangat terasa. Dimana-mana dapat kita temukan depo atau stand berbagi yang diinisiasi bukan hanya perusahan namun juga organisasi bahkan perorangan, misalnya stand berbagi takjil. Adanya stand berbagi ini tentunya merupakan kebaikan bagi pemberi dan penerima. Si pemberi akan merasa senang dapat memberikan suatu yang menyenangkan pada seseorang. Begitu juga penerima, tentunya merasa senang atas pemberian. Adanya timbal balik kebaikan ini terasa berbeda karena dilakukan secara bersamaan.
Selain kebaikan sesama manusia. Ada juga berkah ramadhan yang Allah berikan kepada kita ummat muslim. Yakni berkah dibukanya pintu ampunan yang seluas luasanya. Oleh sebab itu selama bulan yang mulia ini kita disarankan untuk berdoa, meminta ampun atas segala kesalahan kesalahan yang telah kita perbuat selama setahun belakangan ini, semoga Allah mengampuni kita dan selalu diberkahi sepanjang sisa hudup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H