Lihat ke Halaman Asli

Atiya Fauzan

Ibu Rumah Tangga, Guru, Mahasiswi

Cerita Ibu Guru Mencerdaskan Bangsa bersama Grab

Diperbarui: 4 Desember 2019   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok: Pribadi

Perkenalkan, namaku Atiyatul Mawaddah. Dalam keseharian biasanya dipanggil Bu Atiya. Menjadi seorang guru selama hampir 7 tahun, membuatku memahami bahwa guru memang benar-benar pahlawan tanpa tanda jasa. Yang misinya hanya satu, mencetak generasi bermutu untuk negeri yang lebih maju.

Tapi, dibalik perjuangan sebagai seorang guru, aku tidak akan mampu memenuhi kewajiban berbagi ilmu tanpa sosok pahlawan lainnya. Karena selalu ada orang lain dibalik kebahagiaan atau keberhasilan seseorang. Dan pahlawan lain dalam hidupku adalah Grab. Karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial, yang saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain.

Pada dasarnya, semua profesi itu sama. Sama-sama menjadi pahlawan dalam bidangnya masing-masing. Aku mungkin menjadi pahlawan bagi anak didikku, dan Grab adalah pahlawan bagi banyak orang yang membutuhkannya, termasuk aku. Pendidikan tanpa guru mungkin mustahil, dan hidupku tanpa Grab adalah nihil.

Bersama Grab aku memiliki banyak pengalaman berharga, yang mana Grab selalu setia menemani dan memenuhi semua keinginanku tanpa cela. Berikut adalah ceritaku sebagai seorang guru bersama Grab:

1. Guru Anti Terlambat Bersama Grab

Dok: Pribadi

Menjadi guru sekaligus ibu rumah tangga memang tidaklah mudah. Aku masih ingat ketika putri semata wayangku sakit kala itu. Pagi hari waktuku dihiasi dengan merawat anakku yang berusia 2 tahun yang sudah 3 hari demam. Tapi aku harus meninggalkannya dan berangkat ke tempat kerja. Tidak tega memang, tapi ada kewajiban lain yang harus aku penuhi.

Karena putriku rewel, waktu persiapan sebelum kerja sangat minim. Alhasil, aku nyaris terlambat. Menempuh perjalanan 6 km dari rumah ke sekolah, setiap harinya selalu aku lalui bersama Grab Bike. Karena hanya Grab Bike yang #SelaluBisa menembus kemacetan kota dan mengantarkanku tepat waktu.

Grab memang #AplikasiUntukSemua baik dikeadaan normal maupun sedang ada hambatan (seperti ketika putriku sakit). Jika harus naik angkot, aku membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Namun bersama Grab Bike, cukup dalam waktu 15 menit aku sudah bisa sampai di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

Tentu Grab Bike sangat berjasa bagi kehidupanku sebagai seorang guru. Karena kedisiplinan siswa tidak akan jauh berbeda dengan kedisiplinan sang guru. Biasanya seorang pelajar selalu meniru perilaku dan karakter sang guru. Dan aku selalu bisa disiplin datang tepat waktu karena jasa Grab Bike. Bersama Grab, aku bisa bekerja mengabdi kepada negara dengan tenang dan aman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline