Lihat ke Halaman Asli

Course of The Golden Flower (2006)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Film ini mengisahkan tentang kehidupan keluarga istana Cina di masa pemerintahan Dinasti Tang, pada abad pertengahan sebelum Masehi. Film yang bercorak epik Cina klasik yang dramatis ini, sangat seru dan menegangkan.

Sutradara Zhang Yimou memang sudah banyak memproduksi film laga. Film ini diproduksi Beijing New Pictures Film Co. dan didistribusikan Sony Pictures Classic ini, cukup memukau. Yang pasti, Anda pun tidak akan pernah beranjak dari bangku bioskop, walau hanya sedetik.

Awalnya, dikisahkan kehidupan keluarga Kaisar yang terdiri : Kaisar [Chow Yun-Fat], Permaisuri [Gong Li] dan ketiga putranya - Putra Mahkota Pangeran Wan [Liu Ye], Pangeran Jai [Jay Chou] dan Pangeran Yu [Qin Junjie] - yang terlihat harmonis dan mesra dari luarnya saja. Apalagi, dalam menyambut perayaan musim semi, yang disebut "Perayaan Kembang Emas" (atau, sering disebut Bunga Krisan atau Chrysantium).

Namun, lambat laun keharmonisan itu terpecah belah dalam istana. Akibat intrik yang dilakukan masing-masing anggota keluarga Kaisar itu sendiri, yang berniat untuk mengambil alih tampuk kekuasaan yang dipenuhi unsur pengkhianatan, tipu-daya dan berambisi ingin menjadi Penguasa No. 1 di Daratan Cina, lambat laun mulai terungkap.

Perseteruan inilah, yang akhirnya, melibatkan antara Kaisar dan Permaisuri yang berlaku seperti "Musuh dalam Selimut" pun tak lama segera terkuak. Rupanya, Permaisuri sendiri selama bertahun-tahun telah diracuni oleh suaminya yang tidak ia cintai itu.

Kaisar secara diam-diam, memerintahkan Tabib Istana [Ni Dahong] menaruh sejenis jamur hitam kedalam campuran obat yang sering diminum Permaisuri, sejak Permaisuri mulai menderita penyakit anemia. Konon, jamur hitam yang berasal dari daerah Timur Tengah ini, cukup keras dan dapat menyebabkan kelumpuhan, apabila sering dikonsumsi. Bahkan, dapat menyebabkan kematian secara perlahan-lahan.

Mengetahui rencana busuk sang Kaisar yang ingin menyingkirkannya itu, Permaisuri pun tak tinggal diam, ia berencana menyusun siasat balas dendam terhadap Kaisar. Namun, strategi tersebut akhirnya, membutuhkan pengorbanan yang sangat berat. Hingga akhirnya, ia pun harus merelakan kematian putra kesayangannya, Pangeran Jai, sebagai taruhan atas rencananya tersebut. Berhasilkah, rencana sang Permaisuri menyingkirkan Kaisar, yang juga suaminya sendiri .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline