Lihat ke Halaman Asli

Selayang Pandang Mukena Etnik Ikat Print tradisional Bali

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1397275178723376459

Mukena Bali adalah fenomena tersendiri bagi pebisnis online di tahun 2013 kemarin. Ada puluhan bahkan ratusan orang yang menjual produk yang sama melalui internet. Penjualan baik melalui social media seperti Facebook, Instagram dan Twitter, melalui Marketplace dan Forum-forum yang banyak dikunjungi. Dan banyak juga penjual yang mengeluarkan modal tersendiri untuk membuat website yang khusus menjual mukena.
Kalau ada waktu, cobalah cek di whoistool untuk mencari domain TLD dengan keyword mukena bali, maka anda pun akan kesulitan untuk membelinya. Karena lapaknya sudah pada dipatokin semua…hehehehe. Eh bahkan ada broker di amerika sana yang jual domain tld mukena bali dengan harga yang cukup mahal. Ikutan matokin lapak sih dia.. 

Di pulau Bali sendiri, produk ini sempat menjadi produk souvenir yang paling banyak dipajang
di toko-toko penjual oleh-oleh atau art shop, baik di Kuta, Denpasar atau pusat perdagangan souvernir terbesar di Bali: Pasar Seni Sukowati.
Oh ya, mungkin jadi pertanyaan kenapa Mukena bisa dikategorikan sebagai produk souvenir, sebab awalnya kain yang diapakai untuk mukena tersebut adalah kain yang biasa dibuat untuk kain sarung, baju atau dress wanita dan beberapa bahkan digunakan jadi celana.
Tetapi ada kreasi dari beberapa perajin, yang bisa melihat potensi pasar. Maka dibuatlah kain tersebut jadi Mukena, dan ternyata responya bagus bahkan jadi booming yang luar biasa.

Peak performance dari penjualan Mukena Bali adalah seminggu sebelum bulan Ramadhan sampai dengan sebelum Lebaran 2013, dan setelahnya penjualan mukena mulai mengalami penurunan penjualan. Perkiraan saya, kebutuhan Mukena paling banyak adalah untuk Shalat Tarawih dan puncaknya digunakan pada saat Sholat Ied.

Saat ini, Mukena Bali sudah berkembang kemana-mana. Dan Sudah banyak yang tidak diproduksi di Bali sendiri. Jika anda Googling dengan keyword “mukena bali murah” maka akan terlihat banyak sekali penjual yang menawarkan mukena bali dan dengan terang mengakui bukan di Bali; baik di Jakarta, Bandung, Solo, dsb.

Selama ini mutif mukena bali yang banyak beredar di pasar adalah motif bunga – bunga dan bentuk tribal yang oleh banyak penjual di Bali disebut dengan motif Tatto.
Kenapa disebut dengan motif tattoo?? wah…kalau untuk cerita yang ini harus ada bagian khusus cerita sendiri 

Sekarang, ada motif terbaru dari Mukena Bali, yang sama sekali berbeda dengan Mukena bali sebelumnya. Kali ini mukena bali dengan gaya etnik. Yaitu dengan motif etnik tenun ikat Rang Rang dalam media print. Penjelasan sedikit tentang Rang Rang : Ini adalah motif kain tenun ikat tradisional khas Bali, tepatnya dari Pulau Nusa Penida.
Motif nya berbentuk garis, prisma dan kubus dengan warna-warna cerah yang saling bertabrakan. Ke elokan kain rang –rang menjadi inspirasi oleh banyak desainer untuk diaplikasikan pada karya fashion mereka.

Mukena bali rang rang-rang bahannya adalah kombinasi antara kain rayon dengan bahan satin polyester. Kain rayon digunakan sebagai atasan dengan warna polos dan sedikit aksen etnik rang rang pada bagian pinggirnya. Kain rayon dipilih sebagai bahan mukena karena terbukti lembut dan adem, nyaman dikenakan sehingga tidak mengganggu kekhusyukan beribadah. Sedangkan kain Poliester dalam motif Rang-Rang print terdapat pada bagian bawah.

[caption id="attachment_331348" align="aligncenter" width="300" caption="Mukena Bali Etnik Ikat Print Rang Rang"][/caption]

Kalau anda tertarik untuk membeli mukena bali etnik dengan motif rang-rang silahkan ke http://atisomya.com.

[caption id="attachment_331349" align="aligncenter" width="300" caption="Mukena Bali Etnik Ikat Print Rang Rang"]

13972753061777595154

[/caption]

[caption id="attachment_331351" align="aligncenter" width="300" caption="Mukena Bali Etnik Ikat Print Rang Rang "]

13972755091496718086

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline