Warfoods merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berlokasikan di Kecamatan Bogor Utara. UMKM ini memproduksi sambal pecel bogor. Iswahanik, pemilik UMKM Warfoods sudah pernah menjadi distributor produk sambal pecel yang dibuat oleh saudaranya di Blitar, saat itu, produk tersebut hanya dipasarkan kepada tetangga dan orang-orang terdekatnya.
Ada beberapa alasan yang membuat Ibu dari empat anak ini memilih memproduksi sambal pecel. Yang pertama, saat menjadi distributor sambal pecel tersebut sangat diminati oleh tetangganya dan orang-orang terdekat. Yang kedua, sambal pecel tersebut memiliki rasa yang khas. Yang ketiga, resep sambal pecel sudah turun temurun dari Almarhumah Ibunya.
Berdirinya usaha ini tentu tidak lepas dari berbagai proses. Awal berdirinya usaha tersebut, Iswahanik bersama suaminya menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam usahanya. Mulai dari membeli mesin untuk menghaluskan bahan-bahan untuk produksi, membuat desain kemasan agar produk memiliki penampilan yang menarik, mengurus merek halal, dan yang tidak kalah penting adalah SP PIRT. SP PIRT merupakan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga yang menunjukan bahwa produk tersebut memenuhi syarat dan standar keamanan untuk dikonsumsi. Ia mulai menawarkan produk sambal pecel ke warung-warung sayur terdekat, namun pemilik warung tersebut menolak.
"Warung-warung sayur di sekitar sini awalnya menolak untuk menjual sambal pecel yang kami buat karena kemasannya yang terlalu besar jika diukur dari kemasan-kemasan produk sejenis di warung-warung. Kami kemudian menambah kemasan produk dengan ukuran lebih kecil yang sesuai permintaan warung, sedangkan produk dengan kemasan besar yang berisi 250gram sambal pecel kami tawarkan ke toko-toko besar" ungkap Iswahanik. Penambahan jenis kemasan tersebut, akhirnya sukses membuat produk sambal pecel dari UMKM Warfoods dapat dipasarkan di warung-warung.
Setiap pagi Iswahanik menyiapkan bahan-bahan untuk proses produksi yang sudah dibeli sebelumnya sambil menjaga dua buah hatinya yang berumur tiga dan lima tahun. Bahan- bahan pembuatan sambal pecel tersebut terdiri atas kacang tanah, kacang mete, cabai, gula kelapa, gula pasir, dan daun jeruk.
Produk yang sudah siap diproduksi, kemudian dipasarkan melalui warung-warung menggunakan sistem konsinyasi. Sistem konsinyasi merupakan sistem pemasaran produk dengan menitipkan produk ke toko-toko dan warung-warung. Toko dan warung sebagai tempat penitipan produk akan mendapat keuntungan yang disepakati bersama pemilik UMKM Warfoods.
Produk sambal pecel ini kini dapat ditemukan di seratus lebih warung dan toko yang terdapat di Kecamatan Bogor Utara. Hal ini tentu tidak luput dari usaha Iswahanik dalam mencari tempat penitipan dan penjualan produk. Selain itu, ia terus berinovasi dalam usahanya tersebut. Inovasi produk memang merupakan hal penting untuk dilakukan agar usaha terus berkembang. Ibu Iswahanik berharap usahanya terus berkembang dan dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
"Kami berharap usaha kami ini dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi orang lain. Kami dapat memperkerjakan orang lain disini sebagai tempat mereka mencari rezeki" ujarnya.