Lihat ke Halaman Asli

Suasana Bulan Ramadan yang Selalu Didambakan Para Santri PP Matholi'ul Anwar

Diperbarui: 19 Juni 2019   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: surabaya.tribunnews.com

Pondok pesantren Matholi'ul Anwar terletak di Jl. Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan, Jawa Timur. Pondok pesantren ini menerapkan kurikulum semi modern, karena dalam yayasan ini terdapat instansi sekolah umumnya, dimana antara sekolah dengan pondok sangat berkaitan, sebagian kelas dalam suatu tingkat institusi diwajibkan untuk bermukim di Pondok, demi keantusiasan peserta didik dan keefektifan serta keefisiensian pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Santri yang bermukim di Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar merupakan siswa yang bersekolah di salah satu institusi pendidikan yang ada di Yayasan Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar, seperti MI Tarbiyatul Banin, MI Tarbiyatul Banat, MTs Putra-Putri Simo, SMP NU 1 Karanggeneng, MA Matholi'ul Anwar, SMK NU 1 Karanggeneng. 

Ketika seseorang sudah memantapkan hati untuk menjadi santri, maka seseorang tersebut harus menerima semua konsekuensi yang diberikan oleh Pondok Pesantren, seperti bangun sebelum subuh, antri mandi, antri makan, ngaji setelah subuh, sekolah, jamaah sholah fardhu, dan lain sebagainya.

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan santri di dalam Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar yaitu: bangun sebelum subuh untuk melakukan sholat malam dan mandi, jama'ah sholat subuh, membaca surat Al-Waqi'ah setelah subuh, bandongan kitab kuning setelah subuh sampai jam 6, sekolah, jama'ah dhuhur, jama'ah ashar, pulang sekolah, mandi, ambil makan sore di dapur, jama'ah maghrib, membaca Al-Qur'an sesuai dengan kelompok yang sudah di tentukan sampai isya', jama'ah isya', madrasah diniyah sampai jam 9, belajar bersama, tidur, dan seterusnya berjalan berulang.

Namun, pada saat Bulan Ramadhan datang kegiatan sehari-hari yang dilakukan santri akan berubah, dimana dalam satu hari para santri akan lebih banyak mengaji sorogan kitab kuning yang dilaksanakan per asrama atau secara umum satu pondok.

Banyak hal yang dirindukan para santri akan hadirnya Bulan Ramadhan, karena ketika Bulan Ramadhan tiba para santri akan lebih banyak mendapatkan ilmu dari kitab kuning karena dalam satu hari bisa bisa mengaji 5 atau 6 kitab kuning dengan durasi yang lama dibandingkan hari biasanya yang hanya 3 kitab kuning dan durasinya tidak lama.

Disamping ilmu kitab kuning yang bertambah, ketika menjelang berbuka para santri dipersilahkan untuk keluar dari gerbang pondok untuk mencari takjil buka puasa, dan di sepanjang jalan diluar gerbang pondom sudah berjejer para pedagang, mulai pedagang makanan, lauk, sayur, gorengan, takjil, es, dll. Hal itu membuat para santri sangat mendambakan datangnya Bulan Ramadhan, namun para santri diberi waktu untuk kembali 15 menit sebelu adzan maghrib berkumandang.

Ketika para santri kembali ke pondok, maka santri langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu dan menuju musholla untuk melaksanakan kegiatan burdahan dan ketika burdahan berlangsung ada santri yang bertugas untuk memberi buah kurma kepada seluruh santri, ketika adzan maghrib berkumandang maka para santri niat bersama-sama untuk membatalkan puasa dan memakan kurma yang telah dibagikan dan langsung melaksanakan jama'ah sholat maghrib, setelah jama'ah sholat maghrib barulah para santri berbuka puasa dengan makanan berat. Ketika Bulan Ramadhan para santri akan lebih memiliki hubungan yang erat dengan santri lainnya, karena banyak waktu yang mereka gunakan bersama-sama.

Ketika mengaji bandongan kitab kuning, kitab yang sangat ditungu oleh para santri adalah kitab Qurrotul 'Uyun, dimana kitab tersebut menjelaskan tentang bab-bab mengenai pernikahan. Ketika waktu mengaji kitab Qurrotul 'Uyun dapat dipastikan barisan para santri akan terisi penuh, lain halnya dengan kitab-kitab lainnya. Sekian cerita singkat kehidupan santri di PP Matholi'ul Anwar. Terimakasih dan semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline