Lihat ke Halaman Asli

Blind Date (Chapter 2) #1

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Arin berjalan mondar-mandir dengan kepala miring, menjepit ponselnya di antara telinga dan bahu. Tangannya sibuk memilah-milah pakaian yang akan digunakan nanti. Ya, hari ini adalah hari pertamanya ia bertemu muka dengan Chrole_kiyut. Walaupun tanpa bertegur sapa, namun setidaknya ia bisa menilai seserius apa teman di dunia mayanya tersebut. Berulang kali Arin mencoba membayangkan wajah teman chattinganya. Seperti apa, sih, cewek jaman sekarang? Kok mau-maunya diajak blind date, batinnya.

Arin meletakkan baju yang dipilih di depan badannya. Me-matchingkan dengan celana yang akan dipakai nantinya. Sudah menjadi kebiasaan Arin mematut-matut di depan cermin dengan baju-baju berjejer di tempat tidurnya. Namun pada akhirnya akan memilih celana jeans dan kaos lengan pendek yang longgar atau kemeja. Sedangkan aksesori yang digunakan hanya sebuah jam tangan sporty yang betah nongkrong di pergelangan tangan kanannya. Untuk alas kaki Arin hanya mempunyai dua pilihan, sandal jepit atau sneakers. Chic, easy and simple.

“Udahlah, kamu nurut aja apa susahnya, sih?” Arin mendengus kesal, memarahi suara di seberang. Baju yang dibawanya dilemparkan kembali ke tempat tidurnya. Badannya dihempaskan pada kasur empuk yang ada di kamarnya.

“Udah deh, kamu ke rumah aku sekarang pokoknya!” putus Arin memutus telponnya sebal. Pandangannya beralih menatap notebooknya yang tergeletak di atas tempat tidurnya. Tak sampai lima menit ia sudah tampak serius dan tangannya sibuk menari-nari di atas keyboard notebooknya.

Klik. Yahoo! Messenger.

Yahoo! ID: Cupidboy

Password: sancaka

...connecting you Yahoo! as Cupidboy...

Triiinng!

Yes, dia online! Sapa ah. Arin tersenyum melihat tanda teman chattingnya online.

Cupidboy:                 hunny *kedip*

Chrole_kiyut:            halo sayang *cium mesra*

Cupidboy:                 jangan lupa ntar sore ya, hunny, gak sabar deh pengen cepet-cepet ketemu kamu *peluk mesra*

Chrole_kiyut:            iya sayang *blush*

Cupidboy:                 aku pake kaos ijo ya, hun, inget, jangan negor aku *mendelik*

Chrole_kiyut:            emang kalau negor kenapa sih, yang? Kan aku mau peluk kamu beneran *siul2*

Cupidboy:                 *melotot * batal deh kalau gitu *not talking*

Chrole_kiyut:            eeeh, jangan dong *merajuk*

Cupidboy:                 yaudah, ntar sore yaa

Cupidboy:                 ntar malamnya kita chatting lagi ya, hun?  Kalau kamu mau sih. Kalau kamu gak suka karena udah liat aku, kita gak usah chatting lagi

Chrole_kiyut:            ih, kok gitu, yang? *sedih*

Cupidboy:                 aku bosan dikecewakan, hun

Chrole_kiyut:            oke! Akan kubuktikan aku tak sama dengan gadis-gadis yang sudah mengecewakanmu.

Cupidboy:                 *angkat alis* let we see. Lep dulu kalo gitu *cium mesra*

Chrole_kiyut:            *cium mesra*

Arin terbahak sambil mematikan notebooknya. Diraihnya ponsel yang ada di sisinya, kembali memutar Haven’t met you yet-nya Michael Bubble. Alunan musik dari ponselnya mengiringi Arin yang juga tengah mengetik sms pada temannya.

Jangan lupa!

Errr, baru sepuluh menit yang lalu diingetin!

*lmao* sori

Mengangkat bahu, Arin tersenyum puas. Ponselnya diletakkan sekenaknya. Senyumnya masih mengembanglebar. Kemudian beranjak memindahkan baju yang dipilihnya di dekat cermin. Mengambil handuk dan bersiap untuk mandi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline