Lihat ke Halaman Asli

Abnormal

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Delusi

Dalam proses diet, maya merasa bahwa dia menjadi pembahasan hangat dalam kampusnya, maya merasa dihindarai dan banyak orang yang memperhatikan penampilannya, sehingga itu semua membuat maya tidak nyaman untuk dating ke kampus. Sebelum maya menjalankaan program diet ketat, maya sempat dikabarkan bertengkar dengan pacarnya. Entah itu hanya pertengkaran biasa atau karena berat badan maya.

Maya sangat saying dengan pacarnya, hingga maya akan melakukan apapun yang membuat pacarnya senang. Maya selalu merasa bahwa dion selalu genit, dan mecoba mendekati seorang wanita satu organisasi dengannya. Padahal kecurigaan itu tidak berujung adanya bukti yang kuat bahwa dion melakukan hal yang demikian. Disamping itu, teman-teman maya selalu menganggap, dalam berpacaran serius dengan dion hanyalah mimpi, karena dion adalah orang yang dekat dengan semua wanita.

Ketika maya ada masalah pasti dia akan cerita kepada yaya. Karena yaya tahu dan kenal maya serta dion, yaya hanya tersenyum, dan menasehati maya agar tidak terlalu berharap dengan dion, karena memang dari SMA dion terkenal dengan orang yang suka sama wanita.

“ya, dion gitu lagi” curhat maya sambil menahan tangisnya

“humz,,,jangan gitu, kan dulu sudah pernah tak ingetin kan?”

“tp ya? Sudahlah percuma aku diet” ungkap yaya

Dahulu maya menjadi orang yang sangat protektif , karena maya tidak ingin suatu yang tidak diinginkan terjadi, tapi justrus itu malah membuat maya semakin terpuruk dengan hal tersebut. Dan kini maya menjadi orang yang longgar dan berusaha untuk menjadi orang yang tidak ikut campur lagi apa yang akan dilakukan oleh pasangannya. Namun hal itu berlangsung terlambat, akhirnya maya dan dion mengakhiri hubungan mereka, setelah satu bulan terjadian kejadian tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline