Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Kembangkan Variasi Pembelajaran Daring untuk Guru Sekolah Dasar

Diperbarui: 30 Agustus 2021   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pelatihan penggunaan Quizizz bersama guru sekolah dasar (dokpri)

KKN Back to Village (BTV) merupakan wujud nyata dari peran Universitas Jember (UNEJ) untuk mendampingi dan memberdayakan masyarakat di masa pandemi COVID-19. KKN saat ini merupakan KKN BTV periode III yang dilakukan secara mandiri di lokasi domisili masing-masing mahasiswa atau di luar domisili dengan alasan tertentu. 

Sesuai kebijakan tersebut, penulis yang merupakan mahasiswa peserta KKN BTV-3 UNEJ memilih lokasi KKN di kampung halamannya yaitu Desa Soko, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Desa Soko merupakan salah satu dari 18 desa di wilayah administrasi Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. 

Desa ini terletak pada wilayah dataran dengan luas 195,3 km2 atau 279 ha. Desa Soko terdiri atas dua wilayah perdusunan yang dibatasi oleh sungai. Sebelah barat sungai adalah Dusun Kendal dan sebelah timur sungai adalah Dusun Tugu. Pusat pemerintahan desa terletak di Dusun Tugu RT 02/Rw 01.

Adanya pandemi COVID-19 ini sangat berpengaruh terhadap banyak sektor di desa tersebut, termasuk pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang terdampak yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Soko yang merupakan satu-satunya sekolah dasar di Desa Soko. Sekolah tersebut telah menerapkan sistem pembelajaran secara daring (online) selama masa pandemi COVID-19 berlangsung. 

Wacana kembalinya sekolah luring pada tahun ajaran ini harus ditunda kembali setelah keluarnya INMENDAGRI nomor 15 tahun 2021 mengenai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-4. Berdasarkan instruksi tersebut, Kabupaten Tulungagung berada dalam kriteria PPKM level 4 sehingga seluruh kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring.

Kegiatan belajar mengajar dari rumah tentu tidak terlepas dari banyak kendala, baik dari guru, siswa, ataupun wali siswa. Akses internet yang sulit, kondisi finansial yang kurang mencukupi untuk membeli paket data, gadget yang kurang mendukung, siswa yang mudah merasa bosan, orang tua yang kurang kooperatif dalam mendampingi belajar anak, dan berbagai kendala lainnya. 

Selain itu, kemampuan teknologi guru dan variasi model pembelajaran dari guru juga ikut mempengaruhi sistem pembelajaran daring yang efektif. 

Kurangnya pengetahuan teknologi dan variasi pembelajaran yang monoton akan mempengaruhi sistem pembelajaran dan meningkatkan kemungkinan perasaan jenuh pada siswa. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para guru yang dituntut untuk terus mengembangkan dan mengkreasikan model pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa.

"Anak tidak begitu serius dan mudah bosan dalam waktu mengerjakan tugas dan menurunkan motivasi belajar anak. Saran untuk Bu Guru, mohon maaf waktu ada tugas mohon dijelaskan materinya lewat video lalu dishare di grup Whatsapp supaya anak lebih sedikit bisa mengerti, jelas, dan paham" tutur Heri Supriyanto, salah satu wali siswa dalam sebuah survey yang dilakukan oleh penulis.  

Melalui Program KKN Back to Village III yang berlangsung pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021, penulis berkesempatan untuk mendampingi dan menyampaikan inovasi teknologi pembelajaran online yang dapat membantu guru dalam mengembangkan variasi model pembelajaran daring. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline