Lihat ke Halaman Asli

Aku, Kami, Kita

Diperbarui: 8 November 2016   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah nama diperkarya, yang kemudian menjadi doa kita bersama, kita..kita adalah juga termasuk siapa saja yang mengenal nama ini, juga kamu..”Kedai Jogja Lahat”

Setahun yang lalu cerita tentang kedai dituliskan, berkali kali berbincang dengan kawan baru sampai dengan tahun ke tiga kedai berumur, mereka masih ingat cerita satu tahun yang lalu, tentang bagaimana kedai jogja dipaksakan hadir dan lahir.

Lalu, kenapa kita tidak menceritakanya lagi?di atas semua alasan kenapa tulisan hanya rilis setiap bertemu tanggal sakral kelahiran, apapun itu, mari kita mulai bercerita..

Dasarnya ingin belajar menulis tidak subjektif, tapi akun sudah memudarkanya. Baik la, saya akan bercerita.

Ingin mengucapakan terimakasih berbentuk, tidak hanya uacapan, ini adalah wujutnya

Tidak akan bisa sendiri, banyak mereka menjadi kami... sepanjang kedai bertumbuh. 

Adalah deretan nama mereka yang menjadi keluarga kami selama ini..

Teman kerja pertama setelah semua sendiri dikerjakan selama hampir 3 bulan adalah wanita, bernama Charis..

Dokumen pribadi

”mba,lagi cari karyawan mba?aku aja yaa...ayola mbaa..pengen belajar cari duwit? G ada kegiatan juga, ya mbaa...ya mbaa?...

”tapi kamu g biasa kerja di dapur yis, jangan capek, g enak..kasian,g usah ya..yang laen aja, cariin temen yang mau kerja ya, gajinya masih kecil..jangan kamu..g tega”

“g papa mba..ya mbaa..aku aja..bisa kok,bisa kerja mba,ya mbaa..ayola mbaa..dua bulan,tiga bulan ini aja, ya mbaaa...”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline