Penggunaan wadah plastik menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Salah Salah satu kandungan yang ada pada plastik adalah Bisphenol yang bisa ditemukan di berbagai wadah plastik mulai dari botol air hingga galon air minum.
Sayangnya, keberadaan Bisphenol-A atau biasa disebut dengan BPA pada galon air mineral menjadi perbincangan khalayak ramai di media sosial. Kandungan ini dianggap berbahaya bagi kesehatan dan masih beredar dengan bebas.
Berdasarkan jurnal Health Risk of Exposure to Bisphenol karya Aleksandra Konieczna, dkk., BPA digunkaan sebagai pemlastis dan perantara dalam sistesis resin epoksin, plaksin polikarbitan, dan sebagai bahan tambahan untuk menghilangkan kelebihan asam klorida dalam produksi klorida (PVC).
Zat kimiawi pada BPA akan bereaksi apabila galon terpapar oleh panas mulai dari 70 derajat celcius. Namun kandungan BPA pada galon telah dikonfirmasi oleh BPOM dan dikatakan memenuhi syarat sehingga aman serta tidak mengganggu kesehatan.
Kandungan BPA yang masuk ke tubuh dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh. Hal ini memicu perubahan metabolisme dalam tubuh dan dapat memunculkan beberapa masalah seperti masalah reproduksi, kanker, gangguan pada pertumbuhan anak, dan lain sebagainya. Tentu hal itu sangat mengkhawatirkan dan membuat masyarakat bingung bagaimana agar terhindar dari kandungan BPA, sedangkan kebanyakan masyarakat menggunakan air mineral galon isi ulang.
Menurut European Food Safety Authority (EFSA) sebagai Otoritas Keamanan Pangan Eropa, BPA merupakan salah satu zat kimiawi yang dapat mengganggu endokrin. Senyawa sintetis ini memenuhi kriteria karena terbukti berperan dalam pathogenesis gangguan endokrin seperti infertilitas wanita pria, pubertas dini, tumor hormon (kanker prostat dan payudara) yang merupakan gangguan sistem endokrin.
Sebagai konsumen, kita seharusnya bijak dan teliti dalam memilih kemasan atau produk yang akan dipakai mulai dari bahan, daya tahan, dan kemudahan pengggunaan. Hal ini dapat dimulai dengan mencari tahu apa saja kandungan dalam produk dan bagaimana dampaknya terhadap tubuh.
Contohnya dengan mencari kemasan yang mempunyai tanda food grade. Ini merukaan tanda yang menerangkan bahwa kemasan olastik aman dipakai untuk menyimpan atau minuman. Biasanya tanda tersebut terdapat di bagian bahwa wadah dengan simbol garpu untuk makanan dan simbol gelas untuk minuman.
Lebih lanjut, pemerintah bisa memperhatikan masalah produksi setiap produk makanan dan minuman yang beredar. Salah satunya dengan memperketat pengawasan dan pengujian terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam produk tersebut. Tidak hanya bahan baku saja, melainkan kemasan yang digunakan harus lebih diperketat pengujiannya agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H