Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah suatu keniscayaan yang harus segera dilakukan agar Indonesia bisa mensejajarkan diri dengan Negara-negara maju seperti negera-negara yang tergabung dalam OECD atau paling tidak dapat bersaing dengan Negara-negara Asia maju lainya seperti Jepang, Korea, maupun China. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah baik melalui Kementrian Pendidikan Nasional maupun pemerintah daerah mulai dari perbaikan dan peningkatan mutu sarana-prasarana pendidikan, Peningkatan kuantitas guru dan tenaga kependidikan, Peningkatan kualitas guru melalui program sertifikasi guru, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan melalui program BOS, Beasiswa bagi siswa miskin dll.
Guru merupakan faktor terpenting dalam menentukan kualitas pendidikan maka guru perlu memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya seperti yang diamanatkan oleh UU no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ( Sanjaya: 2008 ) bahwa kompetensi guru itu mencakup kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Kompetensi pedagogis merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dapat dilihat dari prilaku guru yang mantap,stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berahlak mulia menjadi teladan, bersikap objektif, dan selalu mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Kompetensi sosial meliputi kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang ditunjukan dengan kemampuan bergaul dan berkomunikasi dengan peserta didik, orang tua siswa, teman sejawat, dan masyarakat. Yang terakhir, kompetensi professional merupakan kemampuan menguasai materi pelajaran yang diampunya.
Guru yang professional memiliki pengetahuan dan wawasan tentang berbagai jenis pendekatan dan teori belajar; mampu melaksanakan pembelajaran dengan berbagai macam strategi, metode dan teknik yang menyenangkan dan efektif sehingga dapat memicu ( triggering ) motivasi siswa untuk terus belajar dari berbagai macam sumber belajar yang ada. Sehingga peserta didik dapat terus meningkatkan kompetensinya sebagai bekal hidupnya kelak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam masyarakat.
Sebagai wujud tanggung jawab profesionalnya guru dituntut untuk kreatif dan inovatif merancang pembelajaran yang menyenangkan serta menjadi teladan atau model bagi peserta didik. Sehingga Guru memang layak digugu dan ditiru oleh siapapun terutama peserta didik.
Untuk terus mengembangkan profesionalismenya guru perlu terus membuka cakrawala pengetahuannya dengan berbagai cara, misalnya mengikuti diklat dan seminar, melakukan penelitian, maupun studi banding dengan rekan-rekan sejawat baik di sekolah dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah dibawah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah mengirimkan 270 orang guru dari sekolah se Jawa Barat ke Adelaide, Australia Selatan yang di bagi kedalam 6 group keberangkatan mulai dari tgl 16 Agustus 2013 dan berakhir di bulan Desember 2013 untuk mengikuti pelatihan dan observasi di sekolah-sekolah yang ada di sana dengan harapan bisa menimba ilmu, baik itu pemerolehan bahasa Inggris secara nyata dan kontekstual bagi guru terutama guru-guru yang bukan guru bahasa Inggris maupun belajar berbagai macam strategi, metode, dan teknik pembelajaran dalam PBM di kelas yang dapat diterapkan di sekolah masing-masing setelah mereka kembali. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru-guru yang di berangkatkan.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah sbb:
- Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris guru karena guru ditempatkan di homestay yang menuntut berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan materi yang disajikan dalam pelatihan menggunakan bahasa Inggris.
- Dapat mempelajari dan melihat langsung budaya orang Australia yang terkenal dengan kedisiplinannya, penolong, kejujurannya, kesadaran akan alam dan lingkungan, serta kerja kerasnya.
- Dapat memperoleh ilmu dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang disampaikan para pakar dalam kegiatan pelatihan.
- Dapat berbagi pengalaman dengan guru-guru di Australia melalui class observation atau school visit.
- Dapat memperoleh informasi mengenai pengelolaan sekolah di Australia melalui dialog dengan warga sekolah maupun melalui dokumen sekolah.
- Dapat menjalin kerjasama dengan guru dan sekolah di Australia dalam berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H