Lihat ke Halaman Asli

KAI Commuter Sobat Perjalananku yang Hebat!

Diperbarui: 3 September 2023   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

KAI Commuter siapa yang tidak tahu? Rangkaian besi kuat yang digabungkan menjadi satu bagian dengan tujuan untuk membawa penumpang ke stasiun pemberhentiannya dengan aman, nyaman dan selamat diperjalanan.

Dahulu pasti kita sempat menaiki kereta ekonomi dengan banyaknya orang yang tidak mementingkan keselamatan dirinya. Ada yang naik diatas atap kereta dan ada juga yang duduk dekat pintu supaya bisa turun dengan cepat tanpa memikirkan bahaya yang dapat terjadi. Tetapi sejak Agustus 2013 Bapak Ignasius Jonan mengambil keputusan tegas untuk membuat wajah baru KAI Commuter. Beliau menghapus KRL ekonomi yang sebelumnya kumuh, semrawut, dan tak manusiawi, menjadi bersih, tertib dan terpelihara.

Sebagai pengguna kereta sejati sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sempat merasakan menggunakan kereta yang masih kumuh, semrawut dan tak manusiawi. Saya merasakan sendiri bagaimana tidak layaknya transportasi tersebut jika harus saya gunakan setiap hari untuk bepergian. 

Sempat terpikirkan oleh saya apakah kelak nanti ketika saya kuliah atau bekerja, saya akan merasakan menggunakan transportasi seperti ini? Tetapi ternyata pemikiran saya salah besar, belum sampai saya kuliah KAI Commuter sudah menunjukkan wajah barunya dengan segala hal yang akan membawa penumpang sampai tempat tujuan dengan nyaman. Bagaimana tidak? Mulai dari kebersihan sangat jauh jika dibandingkan dengan sebelumnya, begitupun dengan keamanan.

Sejak terjadinya transformasi tersebut, saya berpikir untuk menjadikan KAI Commuter sebagai sobat perjalanan saya. Mengapa demikian?

Saya pengguna Commuter yang selalu naik dari Depok, ketika suatu hari saya sedang terburu-buru karena harus pergi ke kampus. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya mejadi mahasiswa akhir, mengejar dosen hanya untuk bimbingan dengan waktu 10 menit saja tetapi perjalanan yang harus saya tempuh untuk sampai dikampus selama 2 jam. Terlihat jauh sekali ya waktu bimbingan dengan waktu perjalanan saya. 

Tidak ada dipikiran saya pada saat itu untuk menggunakan transportasi lain selain Commuterline. Karena saya orang yang tidak ingin mengambil resiko terlalu besar, dibandingkan saya harus menggunakan motor dengan kecepatan tinggi, akhirnya saya menggunakan Commuter dan sampailah saya di kampus tepat waktu. 

Sepanjang perjalanan saya tidak perlu memikirkan terlambat karena sebagai pengguna Commuter kita dapat melihat kapan kereta kita tiba di stasiun tujuan kita. Senyaman itu Commuter sekarang.

Kemudian ada salah satu hal yang menarik yang ingin saya ceritakan. Jikalau orang lain merasa diajak ngobrol di KRL adalah hal yang sangat mengganggu, tetapi tidak bagi saya. 

Saya pernah mengalami kekecewaan karena saya sudah cape berangkat dari Depok setelah saya sampai di kampus ternyata dosen yang saya ingin temui tidak jadi datang. Padahal sebelumnya saya sudah konfirmasi kembali tetapi mungkin beliau ada hal yang sangat mendesak. Pada saat saya merasa sangat lelah karena kejadian seperti ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali tetapi ini sudah kesekian kalinya terjadi pada saya. 

Saya benar-benar sudah lelah dengan hal seperti ini yang terus menerus kembali terjadi sampai saya tidak sadar kalau air mata saya turun begitu saja pada saat saya ada didalam kereta. Kali itu saya beruntung karena kereta sepi hanya ada beberapa orang saja dan itu berjarak. Tetapi tiba-tiba saja ada seorang ibu-ibu kelihatannya beliau seorang guru, kemudian bertanya kepada saya

“Mba turun dimana?” katanya.

Saya jawab “di Depok Bu, Ibu sendiri turun dimana?”.

“Saya di citayam Mba” katanya.

“Mba saya lihat sedang sedih, ada masalah ya?” katanya.

“Ngga Bu, saya sedang cape saja hehe” kata Ku sambil sedikit tertawa.

“Mba kerja atau kuliah?” katanya.

“Saya kuliah Bu, sekarang lagi bikin skripsi hehe” kata Ku sambil tertawa sedikit.

“Wah sedikit lagi ya Mba, Semangat selalu ya Mba. Kalau mau bercerita ke saya boleh Mba, tujuan kita masih jauh juga” katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline