Lihat ke Halaman Asli

Dampak Game Online terhadap Moral dan Etika Siswa Sekolah Dasar

Diperbarui: 13 Desember 2023   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Infografis dampak game online. Dokpri

Oleh : Atikah Nur Izzah, Nikma Fitri Ruzika, Izzatun Istiqlaliyah, Muhammad Fatkhur Rohman Al Falakh 

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ketersediaan akses internet yang semakin canggih, game online telah menjadi salah satu bentuk hiburan utama dalam era digital dan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap perkembangan anak-anak, terutama di kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan anak-anak atau siswa Sekolah Dasar (SD). Teknologi yang amat canggih tersebut dapat di akses melalui smartphone. Smartphone merupakan alat yang sering dipakai oleh kalangan dunia bahkan anak-anak sudah memiliki smartphone sendiri.

            Di kalangan anak-anak hal yang paling popular adalah game online. Game atau yang disebut permainan merupakan suatu bentuk hiburan yang melibatkan permainan dalam lingkungan virtual atau dunia simulasi. Game memiliki potensi untuk memberikan hiburan. Akan tetapi tidak sepenuhnya memberikan hiburan, melainkan mempengaruhi perkembangan moral dan etika anak dikarenakan anak meniru apa yang dilihat di game.

            Berdasarkan wawancara dengan Ibu S, Seiring dengan popularitas game online, siswa sekolah dasar cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar handphone dibanding interaksi sosial dengan teman sejawat. Hal ini membuat penurunan interaksi sosial anak. Selain itu, anak juga sering menghabiskan waktu bermain game sampai lupa melakukan aktivitas lainnya. Risiko yang terjadi jika terlalu lama di depan layar handphone akan menyebabkan gangguan mata dan kesehatan fisik.

            Bermain game berlebihan juga membuat anak-anak semakin malas belajar sehingga kecerdasan kognitifnya menurun. Ditambah lagi pada aspek perkembangan moral dan etika akan mempengaruhi penurunan moralitas anak dengan meniru apa yang dilihat pada game tersebut. Meskipun tidak semua tindakan yang anak lihat, tetapi anak cenderung meniru perilaku atau bahasa yang mereka lihat dalam game. Contoh kegiatan meniru anak ketika salah satu teman mengganggu aktivitas maka kemungkinan yang tejadi anak tersebut membalas perbuatan dengan hal yang sama bahkan melakukan perbuatan sesuai dengan yang dilihat di game online. Contoh lain berupa ucapan kata-kata konotasi negatif yang didapatkan oleh anak-anak di lingkangan sekitar sehingga ditiru oleh anak dalam aktivitas sehari-hari.

            Oleh karena itu, pentingnya pengawasan orangtua dalam memantau aktivitas anak di rumah dengan membatasi bermain game online untuk memastikan bahwa anak memiliki keseimbangan antara bermain game dan melibatkan diri dalam aktivitas fisik, belajar, dan dunia nyata. Selain itu, orangtua juga memantau permainan yang dimainkan oleh anak dengan memilih game yang mendukung nilai-nilai positif. Maka dari itu, game online akan menambah nilai positif jika diimbangi dengan belajar kemudian bermain sehingga moral dan etika anak semakin meningkat setiap harinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline