Lihat ke Halaman Asli

Atika annisa

Mahasiswa

Masih Relevankah Pan-Islamisme di Indonesia?

Diperbarui: 3 Juni 2021   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami apakah pan islamisme masih relevan diterapkan (unsplash/sigmund)

Apa sih pan-Islamisme itu?

Pan islamisme dalam arti yang luas adalah rasa solidaritas yang berupa penyatuan persaudaraan umat islam sedunia secara historis, solidaritas atau penyatuan persaudaraan ini telah dilakukan oleh Rasulullah saw. 

Yaitu melalui khutbah Arafah tiap musim haji yang dilakukan sebagai Mukhtamar tingkat dunia. jadi, dengan cara ini, Nabi Muhammad Saw mudah mengubah masyarakat jahiliyah di Makkah menjadi masyarakat yang beriman hanya dalam waktu kurang lebih 13 tahun saja, karena ada kesatuan antar umat Islam di bawah komando beliau.

Menurut ahli sejarah, ide Pan Islamisasi pada awalnya di lontarkan oleh At-Tahtawi (1801-1973) dari Mesir, tetapi ide ini kandas. Kemudian diaktualisasi oleh Jamaludin Al-Afgani ( 1839-1897) dari Afghanistan dalam bentuk ide dan gerakan. 

Sekalipun oleh Sultan Turki, Abdul Hamid II (1876-1909) merasa pesimis karena umat Islam masih dilanda sikap jumud atau anti perubahan.

Baca juga : Tan Malaka, Komunisme, Pan-Islamisme, dan Pancasila

Menurut L. Stoddard, Jamaluddin lah yang berperan besar dalam gagasan dan gerakan Pan Islamisasi ini. Karena waktu itu Jamaluddin sedang berada di Mesir. Ia melihat betapa miskinnya negeri itu. 

Dan ia mulai merasa aneh dengan kondisi Mesir saat itu karena disana sangat panas dan gersang padahal tanahnya subur dan kaya.

Mesir yang waktu itu sedang ada penurunan dalam ekonominya, membuat bangsa asing ( kebanyakan bangsa Arab ) masuk dan ikut campur tentang permasalahan ini, namun dengan campur tangan orang asing ini malah membuat Mesir semakin memburuk. 

Mesir terus di eksploitasi. Dengan melihat hal ini Jamaluddin mulai giat berusaha membangun kesadaran Mesir bahwa bangsa asing telah mengekploitasi bangsa mereka.

Dia punya dua agenda besar yang jelas dalam penyatuan umat Islam seluruh dunia, yaitu penyatuan dalam konteks ukhuwah Islamiyyah atau persaudaraan yang diikat oleh agama, dan ukhuwah wataniyah atau persaudaraan yang diikat oleh rasa kebangsaan, yaitu kesamaan bahasa, bahasa Arab. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline