Lihat ke Halaman Asli

Kebudayaan dan Budi Luhur Masyarakat Suku Sasak

Diperbarui: 14 April 2016   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah  kental dengan kebudayaan yang antar daerah masing-masing memiliki ciri khas yang  berbeda-beda,namun di samping perbedaan itu tak membuat masyarakat harus saling membedakan antara satu dengan yang lainnya.dalam hal ini istilah kebudayaan dapat di katakan longgar dan pengertiannya yang berganda(ambiguous) yaitu melalui cakupan penegrtian yang sempit dan secara luas pula,secara etimologis kata kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta,buddhayah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal,menurut ahli budaya kata budaya merupakan gabunagn dari dua kata yaitu budi dan daya (sidi Gazalba,1998:35).budi mengandunga makna akal,pikiran,paham,pendapat,ikhtiar,perasaan,sedangkan daya mengandunag makna tenaga,kekuatan,kesanggupan(Dr.H.Sulasman dan gumilar setia : 17).

Dalam kehidupan bermasyarakat kata budi kental dengan makna bagaiman masyarakat harus mampu bertingkah laku dan bersikap budi pekerti luhur atau bersikap baik dan sopan sesuai aturan yang ada dalam masyarakat.karna sesungguhnya merupakan aturan yang sudah di tentukan secara bersama demi kepentingan bersama.pola pikir masyarakat sangatlah di pengaruhi oleh kebiasaan yang ada dalam lingkungan masyarakat tersebut seperti kebiasaan memberi salam ketika masuk rumah orang lain merupakan kebiasaan yang di jadikan sebagi satu budaya masyarakat yang memiliki agama islam pada khususnya

Pandangan tentang kebudayaan yang memberikan gambaran pengertian kebudayaan yang di khusus di paparkan oleh para ahli antaranya krober dan klukhon (1950) memandang kebudayaan terdiri atas berbagai pola ,bertingkah laku mantap,pikiran,perasaan dan reaksi,yang di peroleh dan di turunkan oleh  simbol-simbol yang menyusun pencapainnya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia.(teori-teori kebudayaan:18).yang di mana maksudnya adalah dalam kebudayaan bukan hany berbicara pada bagaimana adat dan kebiasaan suatu masyarakat namun pola dalam masyarakat,tingkah laku masyarakat pun di bahas dalam kebudayaan yang di telurkan dengan simbol-simbol tertentu yang memilki makana untuk masyarakat yang mempercayainya seperti dalam kepercayaan orang suku saask sendiri ketika pohon randu sudah mulai berbuah menandakan bahwa akan mulai musim hujan atau musim bercocok tanam dan tingkat kesuburan tanah di sana sudah di katakan meningkat.

Dalam wujud kebudayyan yang ada dalam masyarakat terlihat bagiman konsep suatu kebudayaan yang antaranya dapat di lihat dari dua sisi yaitu konsep kebudayaan yang bersifat materealisme yang mendifinisikan kebudayaan sebagai sistem hasil adaptasi di lingkungan alam atau sistem untuk mempertahankan kehidupan masyarakat.kajian ini di tekan pada pandangan positivisme atau metodologi ilmu pengetahuan alam.yang kedua konsep kebudayaan yang bersifat idelisme yang memandang semua fenomena ekternal sebagai manifestasi suatu sistem internal.kajian ini di pengaruhi oleh pendekatan fenomologi(teori-teori kebudayaan : 35).yang dimana fenomena alam memang di percayai akan ada dan perubahannya oleh masyarakat adat setempat yang di jadukan sebagai kembangan dalam internal masyarakat adat tersebut.

Dalam hal ini masyarakat adat dalam masyarakat memiliki aturan yang secara tidak langsung mengikat masyarakat untuk menjalankan suatu kebudayaan yang sudah menjadi satu kebiasaan dan tradisi masyarakat,madayarakat yang menjalankan satu kebuadyaan pasti memiliki nilai budi luhur yang baik dan bermartabat dalam masyarakat.seperti dalam bertutur kata memilki aji krama dalam masyarakat suku sasak sendiri ,mengahargai orang yang lebih dewas padanya,menympaikan satu pendapat tau pribahasa dengan sopan dan halus karena mayarakat memegang teguh yang namaya  aji tat krama dan adat sopan santun dalam berbahasa.tat cara berbicara masyarakat sangatlah terlihat mentukan satu kasta kebudayaan yang di milkinya dalam masyarakat.aturan dan tat cara krama berbahasa yang memiliki gelar bangsawan emang terlihat lebih halus dalam berbicara.

Masyarakat suku sasak adat sangat menjunjung tinggi namanya satu kebudayaan yang di lestarikan dan dijadikan pengetahuan turun temurun untuk keturunan karna meruoakan satu hal budi yang harus mereka lestarikan bersama. Satu budaya merupakan suatu warisan yang berharga bagi masyarakat adat atau kebudayaan yang septutnya di jaga dan di lestarikan bersama seperti dalam masyarakat suku adat sasak memilki kain khas dalam acara sorong serah atau acara nyongkolan dengan menggunakan lambung,kebaya,dan kain songket yang memang  satu  peninggalan para leluhur mereka yang di gunakan pada acara tertentu seperti acara begawai dan merarik.

Begitu banyak kebudayaan dan adat kita yang harus kita jaga dan lestarikan namun anak muda zaman edan tak mamu sadar akan hal itu karena yang da di pikiran mereka hanya bagimana mereka mampu tampil mengikuti budaya barat tanpa mengembangkan kebudayaan sendiri.sungguh miris yang terjadi pada bangsa dan suku kita hari ini.tak ada lagi harapan bunga kan memekar kalau anak bangsa generasi muda terus tidur dengan ketenangan dlam satu kehancuran yang mengakibatkan nya kebudayaan kita di ambil oleh orang lain yang mengembangkannya di negara mereka sendiri.sunguh tak mampu kita menjaga harta kita sendiri.mari bangun anak muda bangsa berkayalah untuk bangsamu dan mengabdilan untuk jati diri mu karna sesunggunya jati dirimu adalah milkimu dan harga dirimu.

sumber: 1.      Teori-teori kebudayaan *(karangan Dr.H.Sulasman ,M.Hum. dan setia gumilar,M.Si




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline